Serangkaian dengan Borobudur Marathon, Festival Pasar Harmoni Panggungkan Kuliner dan Kriya Lokal

Festival Pasar Harmoni akan memanggungkan Magelang melalui 13 kuliner dan 9 kriya khas lokal sebagia bagian rangkaian Borobudur Marathon

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Festival Pasar Harmoni yang digelar di Candi Pawon 

Mereka akan menampilkan produk-produk mereka di Borobudur Marathon, yang menjadi etalase kecil akan kekayaan budaya lokal. 

“Kompas menggagas Pawone untuk menggali potensi lokal, memberdayakan warga, dan meningkatkan keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan ekonomi dan pariwisata. Di samping tentu saja memeriahkan Borobudur Marathon, kami berharap hal ini memberi dampak lebih panjang bagi pelaku UMKM, seperti meningkatnya kualitas produk, berkembangnya keterampilan pengelolaan keuangan, bertambahnya jejaring, dan lebih luasnya pemasaran,” Vice General Manager Event Kompas Budhi Sarwiadi menjelaskan.

Hal tersebut juga selaras dengan tagline “Stronger to Victory” yang diusung Borobudur Marathon tahun ini.

Setelah berjuang menghadapi tantangan, terutama karena pandemi dua tahun belakangan, kali ini peserta Borobudur Marathon maupun masyarakat Jawa

Tengah diajak bersama-sama membawa energi positif untuk menyongsong kemenangan dalam arti luas.

Eksplorasi budaya lokal

Tahun ini, sebanyak 13 pelaku usaha di bidang kuliner dan 9 pelaku usaha di bidang kriya terlibat dalam Pasar Harmoni, gelaran bazar dari kelompok Pawone.

Selain pada Festival Pasar Harmoni yang dilangsungkan 5 November, mereka akan hadir pula pada Race Expo di Grand Artos Hotel & Convention pada 11–12 November serta di Taman Lumbini pada 13 November bersamaan dengan gelaran ajang lari half-marathon Bank Jateng Tilik Candi.

Beragam kreasi kuliner dan kriya wujud eksplorasi budaya oleh warga lokal akan membuat Borobudur Marathon lebih semarak.

Kuliner yang bisa dinikmati antara lain siomay beong (ikan endemis Magelang), seblak lethek yang menggunakan mi lethek, dawet ireng ketan hijau, soto bebek, nasi telang, jamu, dan minuman herbal.

Sementara itu, kriya yang akan dipamerkan antara lain kain ecoprint, batik, wayang, dan kerajinan kayu.

Produk-produk karya UMKM lokal itu telah dikurasi dan melalui proses pendampingan oleh para mentor. Di bidang kuliner, mentor yang terlibat adalah Chef Yulianto Rossy dan Chef Iqbal Batubara dari Plataran Borobudur Hotel & Resort serta Chef Kabul Matrifai dari Villa Borobudur Resort.

Sementara itu, mentor di bidang kriya adalah pemilik Kaloka Pottery Fransisca Puspitasari, pemilik Mr. Pack Packaging Rio Setia Monata, dan pemilik Thirteen Craft Kornelius Mangundarsono.

Chef Yulianto Rossy mengatakan, saat ini potensi kuliner di Magelang cukup menggembirakan karena banyak UMKM yang memanfaatkan bahan lokal dari Magelang.

Ia juga mengaku sangat antusias menjadi salah satu mentor Pawone.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved