Doa Harian

Doa-doa Hisab agar Dimudahkan dan Diringankan Amal Jadi Bekal di Akhirat agar Dosa Diampuni Allah

Inilah beberapa doa-doa agar hisab dimudahkan dan diringankan amal sebagai bekal di akhirat.

Editor: Hilda Rubiah
Ilustrasi
Doa-doa Hisab agar Dimudahkan dan Diringankan Amal Jadi Bekal di Akhirat agar Dosa Diampuni Allah 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah beberapa doa-doa agar hisab dimudahkan dan diringankan amal sebagai bekal di akhirat.

Umat Islam tentu sudah diajarkan tentang adanya yaumul hisab atau disebut hari perhitungan amal perbuatan.

Yaumul hisab merupakan satu di antara tahapan umat manusia di akhirat sebelum akhirnya nasibnya ditentukan antara neraka atau surga.

Pada yaumul hisab inilah pula Allah SWT memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka selama di dunia.

Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)

“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).

Baca juga: Doa Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam, Mohon Perlindungan dari Azab Kubur dan Neraka Jahannam

Artinya tentunya tidak semua umat manusia mudah melewati hari perhitungan ini karena tergantung pada amalan perbuatan.

Ada sebagian umat yang dimudahkan hisabnya (perhitungannya) karena amalan kebaikannya.

Namun, ada juga sebagian umat yang dipersulit hisabnya karena memiliki lebih banyak amalan keburukan daripada kebaikan.

Hal ini sebagaimana pula digambarkan Rasulullah SAW dalam hadis-nya saat menjelaskan tentang yaumul hisab kepada Aisyah.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah?

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

“Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).

Demikian, untuk mempersiapkan bekal di akhirat menghadapi yaumul hisab, seorang muslim berlomba-lomba mengais amalan baik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved