Persib Bandung
Bobotoh Persib Bandung Sepakat Menolak Rekomendasi Komnas HAM, Sebut Pembekuan PSSI Pelanggaran HAM
Bobotoh Persib Bandung menilai rekomendasi Komnas HAM aneh dan tidak masuk akal. Pembekuan PSSI bahkan dinilai sebagai pelanggaran HAM.
“Tolong selesaikanlah masalah tanpa perlu menimbulkan masalah baru,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Babam, Ketua Viking Alengka Majalengka.
"Kalau PSSI dibekukan, otomatis liga terhenti dan hak-hak pemain bakal gak terpenuhi. Pikirkan keluarga pemain."
"Sebab, banyak pemain hanya mengandalkan sepak bola sebagai sumber pendapatan satu-satunya untuk keluarga," ujar Babam, kemarin.
Pembekuan, ujar Babam, tak akan membuat sepak bola Indonesia akan menjadi lebih baik.
"Pembekuan PSSI bukan solusi," ujarnya.
Ketua Viking Underground Cianjur, Beni Sumarna, mengatakan rekomendasi Komnas HAM untuk membekukan PSSI jelas rekomendasi yang keliru.
Sebab, pasca-Tragedi Kanjuruhan, pemerintah, FIFA dan PSSI sudah menggelar pertemuan dan sudah tidak ada masalah.
"Seharusnya kita semua berjalan selaras, bersinergi, agar tidak ada yang pihak yang dirugikan," katanya kemarin.
Selain itu, ujar Beni, penanganan hukum terkait tragedi Kanjuruhan juga sudah berjalan. Enam orang sudah menjadi tersangka.
"Jadi saat ini yang terpenting adalah mengupayakan agar kompetisi segera kembali bergulir, karena banyak pihak sudah terdampak akibat penghentian sementara ini," ujarnya.
Rekomendasi pembekuan PSSI disampaikan Komnas HAM kepada Presiden Joko Widodo melalui Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (3/11/2022).
Dalam laporannya, Komnas HAM merekomendasikan kepada Presiden Jokowi untuk menggandeng FIFA membekukan seluruh aktivitas PSSI dan permainan sepak bola Tanah Air.
Komnas HAM mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar dapat membekukan aktivitas PSSI jika dalam kurun waktu tiga bulan ke depan tidak ada respons untuk memperbaiki secara menyeluruh lisensi para penyelenggara pertandingan.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan pembekuan PSSI dimaksudkan untuk menciptakan gelaran pertandingan yang punya standarisasi dan profesional.
Sebab lisensi dan sertifikasi jadi salah satu tulang punggung terciptanya profesionalitas.
"Di gagasan dasar FIFA ini kan pertandingan adalah sesuatu dalam kondisi normal, bahagia dan sehat."
"Kalau membuat 135 orang mati, dan kekerasan di berbagai tempat, bahagianya hilang sehatnya juga hilang," ujarnya.
(andri m dani/eki yulianto/fauzi noviandi)