Pemilu 2024
Potensi Konflik Pemilu 2024 di Bandung Barat Bakal Diawasi 48 Panwascam yang Ada di Setiap Kecamatan
Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bandung Barat memiliki 48 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki 48 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
Sebanyak 48 Panwascam itu merupakan hasil rekrutmen beberapa waktu lalu dan sudah dilantik pada 28 Oktober 2022 lalu.
Mereka ditempatkan di 16 kecamatan yang ada di KBB.
Ketua Bawaslu Bandung Barat, Cecep Rahmat Nugraha mengatakan, total 48 anggota Panwascam tersebut akan ditempatkan di setiap kecamatan masing-masing tiga orang.
"Total anggota Panwascam yang sudah dilantik ada 48 orang dan akan ditempatkan di setiap kecamatan tiga orang. Untuk penentuan siapa ketuanya, nanti mereka akan melakukan pleno," ujar Cecep saat dihubungi, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: 30 Panwascam di Pangandaran Dilantik, Ketua Bawaslu: Pengawasan Pemilu Serentak Baru Pertama Kali
Semua anggota Panwascam di KBB itu, kata dia, harus menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja sesuai tugasnya dan harus tetap bersikap netral dan mengesampingkan faktor kedekatan atau pertemanan secara personal.
Cecep mengatakan, tugas Panwascam itu melakukan kerja pencegahan, penyelesaian sengketa, penanganan pelanggaran, secara objektif tanpa memihak kepada pihak-pihak tertentu.
"Jadi integritas itu yang harus dijaga, karena marwah Bawaslu ada di pengawasan," katanya.
Sementara terkait adanya potensi kerawanan yang bakal muncul, kata Cecep, setiap kecamatan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Namun, untuk di wilayah perkotaan dan padat penduduk, kata Cecep, berpotensi muncul konflik yang sangat besar sehingga sinergitas dengan berbagai pihak harus dilakukan termasuk dengan sentra gakumdu.
"Persoalan yang biasanya muncul seperti netralitas ASN, mobilisasi ASN, dan money politics. Itu yang harus diwaspadai karena selalu terjadi setiap kali Pemilu digelar," ucap Cecep.
Untuk itu, pihaknya bersyukur karena proses perekrutan Panwascam hingga pelantikan dan pembekalan yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Baca juga: Pemilu 2024 Bawaslu Jabar Antisipasi Kecurangan Kampanye di Medsos, Bakal Kerjasama dengan FB dan IG
"Padahal jika melihat animo pendaftar sangat tinggi yakni mencapai 289 pelamar yang memasukan berkas. Rata-rata pendaftar di setiap kecamatan mencapai sekitar 20 pelamar," katanya. (*)