Ihsanudin Soroti Masalah Sampah, Vandalisme dan Premanisme di Jabar
Ihsanudin menyoroti permasalahan sampah, vandalisme dan premanisme di Jawa Barat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Yakni dapat dilakukan dengan Tiga R (Reuse, Recycle, Reduce).
“Yaitu dengan menggunakan kembali sampah organik menjadi kompos. Melakukan daur ulang sampah. Dan kemudian dengan mengurangi sampah tersebut,” jelasnya lagi.
Ihsanudin menekankan, dalam mengelola sampah yang penting harus dimulai dari diri kita masing-masing.
“Pendidikan dan kebiasaan baik mengenai sampah harus dimulai dari sejak dini,” ujarnya.
Vandalisme dan Premanisme
Setelah keluar dari pembatasan sosial karena pandemi Corona, belakangan ini masalah gangguan keamanan dan keresahan sosial kembali marak di tengah masyarakat. Kenakalan remaja berupa tawuran, aksi vandalisme dan premanisme pun jadi sering terjadi.
Ihsanudin mengungkapkan, masalah vandalisme dan premanisme adalah masalah sosial yang terjadi dari masa ke masa.
“Vandalisme merupakan tindakan atau perilaku yang bersifat merusak. Merusak bukan berarti selalu tindakan penghancuran, melainkan tindakan yang merugikan lingkungan atau fasilitas umum. Tindakan ini tergolong merugikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk lingkungan sekitar,” jelasnya.
Dijelaskan, sering terjadi aksi vandalisme misalnya mencorat-coret fasilitas umum, membuang sampah sembarangan, menyalakan api sembarangan, menghancurkan jendela dan bangunan, menggores cat mobil, dan tindakan tidak bertanggung jawab lainnya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar ini mengemukaan berbagai cara yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi tindakan vandalisme pada remaja, yakni melalui pendekatan keluarga dan patroli aparat pemerintahan.
Sebagai lingkungan yang terdekat dengan remaja, keluarga perlu membangun komunikasi yang baik untuk mengatasi persoalan ini.
Dengarkan dan biarkan mereka menyampaikan pendapatnya tentang sesuatu. Hal ini akan membuat mereka lebih terbuka terhadap keluarga.
Selain itu arahkan remaja pada kegiatan positif. Beberapa remaja melakukan pengrusakan karena mereka haus akan pengakuan.
Cara mengatasi vandalisme pada remaja sebelum merajalela adalah dengan mengalihkannya pada kegiatan-kegiatan positif.
Kegiatan positif ini dapat menjadi kesibukan remaja pada waktu luang sehingga mereka terhindar dari perbuatan yang sia-sia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ihsanudin-soroti-masalah-sampah-vandalisme-dan-premanisme-di-jabar.jpg)