Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Memuji Penggunaan Pakaian Adat di Sekolah-sekolah di Jabar
"Bagus, keren! Kami berharap daerah-daerah yang menginspirasi seperti Jawa Barat bisa menularkan ke daerah-daerah lain"
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penggunaan pakaian adat daerah, salam kedaerahan, bahasa daerah, sampai penyediaan makanan khas daerah di berbagai sekolah di Jawa Barat mendapatkan apresiasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP RI, Baby Siti Salamah, mengatakan ini adalah komitmen Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat dalam membumikan ideologi Pancasila di kalangan pelajar. Jawa Barat, katanya, bahkan bisa menjadi pilot project atau percontohan program pembinaan ideologi Pancasila dan nilai-nilai kedaerahan di sekolah.
Baby menilai implementasi pembumian ideologi Pancasila yang konsisten diterapkan di kalangan pelajar SMA/SMK/SLB di Jabar patut dicontoh oleh provinsi lainnya di seluruh Indonesia di tengah ancaman budaya luar yang mengancam ideologi Pancasila.

"Bagus, keren! Kami berharap daerah-daerah yang menginspirasi seperti Jawa Barat bisa menularkan ke daerah-daerah lain," katanya dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengajar Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila di Mercure Hotel, Kota Bandung, Jumat (21/10/2022).
Baby mengatakan upaya Disdik Jabar yang menerapkan penggunaan pakaian adat di kalangan pelajar SMA/SMK/SLB patut diacungi jempol. Menurutnya, upaya tersebut menjadi salah satu perwujudan nilai-nilai Pancasila.
Baca juga: Aturan Baru Pakaian ASN Pemprov Jabar, Pakai Baju Pramuka Hingga Pakaian Adat, Ini Ketentuannya
"Sangat bisa jadi pilot project karena itu mesti dielaborasi dan di-endorse ke daerah-daerah lain agar meniru yang bagus," kata Baby.
Baby pun mengapresiasi penyelenggaraan Festival Mustikarasa oleh Disdik Jabar. Melalui festival tersebut, para pelajar dikenalkan sejak dini dengan beragam menu masakan khas Indonesia yang dapat menambah kecintaan kepada NKRI.
Seperti diketahui, Mustikarasa merupakan buku kumpulan resep masakan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke di Indonesia. Buku tersebut lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia IR Soekarno dan buku yang diterbitkan tahun 1967 oleh Departemen Pertanian.
Baca juga: Aturan Baru Pakaian ASN Pemprov Jabar, Pakai Baju Pramuka Hingga Pakaian Adat, Ini Ketentuannya
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan pihaknya menyampaikan inovasi 7 Harkat yang merupakan kepanjangan dari tujuh hari berkarakter bagi siswa.
Seperti hari Senin untuk wawasan kebangsaan, Selasa (wawasan global), Rabu (literasi dan lingkungan hidup), Kamis (wawasan lokal atau budaya), Jumat (sehat jasmani rohani), Sabtu (rumahku istanaku), Minggu (berkunjung dan berbagi).
Baca juga: Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, bank bjb dan OJK Regional 2 Jabar Gelar Sarasehan
"Itu adalah implementasi-implementasi yang diharapkan. Sangat nyambung sekali karena pada saat nanti implementasi di siswa kita ingin mencoba menebar kebaikan. Baik yang telah kita upayakan di siswa Mustikarasa, ada pakaian beragam budaya, akan kita lampirkan," kata Dedi.
Dedi pun mengapresiasi langkah BPIP yang hendak kembali menghidupkan penggunaan pakain adat di lingkungan sekolah. Selain mengenal beragam budaya sendiri, kata Dedi, penggunaan pakaian adat juga ikut mendongkrak ekonomi masyarakat dimana banyak tempat penyewaan pakaian adat jadi ramai pengunjung.
Baca juga: Cetak Rekor MURI, Festival Mustikarasa Diikuti 62 Ribu Peserta, Memasak dari Buku Resep Bung Karno
"Dengan ada kegiatan siswa yang menyewa pakaian baju adat, menjadi hal yang ditunggu-tunggu bagi mereka," ujarnya.
Dedi memastikan, ke depan, pihaknya pun akan kembali menghadirkan momen istimewa siswa siswi di Jabar mengenakan pakaian adat. Pasalnya, apa yang sudah dilakukan selama ini dinilai sangat positif. (*)