Ratusan Guru Ngaji Jalani Pelatihan ESQ hingga Dapat Kadeudeuh dari Baznas Jabar
Ratusan guru ngaji dari berbagai daerah di Jabar ikuti kegiatan emotional spirit quetient (ESQ) yang difasilitasi BAZNAS Jabar
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan guru ngaji dari berbagai daerah di Jabar ikuti kegiatan emotional spirit quetient (ESQ) yang difasilitasi BAZNAS Jabar.
Wakil Ketua bidang penghimpunan Baznas Jabar, Rachmat Ari Kusumanto mengatakan pihaknya memfasilitasi pelatihan ESQ gratis kepada 294 perserta.
"Total peserta kami memberikan hampir 300 peserta untuk ikut ESQ gratis. Ini kolaborasi Baznas Jabar dengan PGRI," katanya, Minggu (16/10/2022).
Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan berupa santunan uang tunai sampai hadiah umrah.
"Jadi, ada uang Kadedeuh Rp 500 ribu per orang untuk peserta guru agama dan guru ngaji juga hadiah umroh gratis untuk dua orang peserta, Mereka yang belum pernah lihat kabah kami akan ajak untuk lihat kabah," ucapnya.
Baca juga: Berkah Muharram, Ratusan Anak Yatim, Duafa Hingga Guru Ngaji di Kebonpedes Sukabumi Dapat Santunan
Rachmat mengatakan, dukungan dari Baznas Jabar kali ini merupakan bagian dari fungsi Baznas Jabar sebagai lembaga pengelola zakat.
Pihaknya terus berkomitmen untuk terus dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat dengan menjaring lebih banyak duta zakat.
"Guru ngaji dan madrasah masuk dalam delapan asnaf zakat, kami kerjasama dengan ESQ saat ini ada 1000 orang duta zakat, Insya Allah tahun depan kami mencetak 10 ribu duta zakat, dalam rangka kebaikan, jadi harus banyak sekali agent of change tentang kebaikan, itu target kami dengan ESQ," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku senang bisa hadir dalam kegiatan pelatihan ESQ bagi guru ngaji dan agama tersebut. Bahkan, Ridwan Kamil sempat memberikan hadiah umrah secara simbolis kepada salah satu peserta ESQ.
"Saya mengucapkan rasa syukur karena bisa hadir dan diberikan nikmat digerakkan untuk hadir pada ESQ dari para sahabat guru ngaji dan guru madrasah," katanya.
Presiden ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar mengatakan guru ngaji dan agama harus mendapatan penguatan emosional secara berkala. Menurutnya, kecerdasan pikiran dan emosional merupakan paket lengkap untuk menebar lebih banyak kebaikan.
"Guru-guru ngaji produktif kalau dapat ilmu ini akan meneruskan terus seumur hidupnya, dia akan mengerjakan dan mengajarkan ini. Harapannya lahir orang-orang yang tidak hanya cerdas otaknya, tapi harus cerdas emosional dan spiritualnya, Cerdas emosional kemampuan berempati, cerdas itelektual senantiasa merasa dan melihat dan dilihat oleh tuhan itu yang kita inginkan," ujar Ary.(*)