Telkom Dorong Peningkatan Kinerja UMKM Melalui Desa Cerdas dan Desa Digital
Telkom mendorong peningkatan kinerja UMKM melalui desa cerdas dan desa digital
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para pemangku kepentingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung Barat semringah dengan kegiatan diskusi panel peningkatan kinerja usaha kecil (UMKM) Bandung Barat-Padalarang, yang berlangsung di d
Desa Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (14/10/2022).
Sebagai salah satu bentuk pelatihan lanjutan acara ini merupakan kerja sama Smart Village Nusantara (SVN) PT. Telkom dengan menghadirkan pembicara dari pemerintah daerah, praktisi UMKM, akademisi dan HIPMI, dan dihadiri perwakilan desa-desa se-Kecamatan Padalarang, serta beberapa desa dari Kecamatan Ngamprah, Forum UMKM KBB, serta para pelaku UMKM lainnya.
Eli, salah satu pelaku usaha dari Forum UMKM Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat mengatakan, pelatihan ini memberikan banyak informasi yang bermanfaat dan dapat disampaikan kepada teman-temannya yang tidak hadir.
Baca juga: Telkom Dukung 34 Desa Digital di Wilayah Terpencil dan Bangun Kolaborasi SME Space untuk UMKM JABAR
“Sangat bahagia bisa ikut di forum karena banyak informasi yang bisa didapatkan dan disampaikan ke teman-teman yang tidak hadir. Informasi yang diberikan sangat membantu untuk kemajuan UMKM,” katanya.
Dengan diadakannya tindak lanjut ini, kata dia, diharapkan dapat kembali memberikan ilmu kepada para pelaku UMKM di Desa Ciburuy untuk dapat mengelola UMKM lebih baik lagi.
Terutama dalam ilmu kolaborasi dan etika berjejaring.
Prana Azis Sasdara, Ketua Forum UMKM Kabupaten Bandung Barat, mengatakan pelatihan tersebut sangat penting karena rerata UMKM bermasalah dari sisi pemahaman dan penggunaaan teknologi dan serta belum adanya perencanaan usaha atau business plan.
Prof. Masydzulhak Djamil, Guru Besar Manajemen dan SDM Universitas Mercu Buana, mengatakan, apa yang dilakukan melalui acara ini menjadi penting di tengah situasi SDM yang masih belum terstruktur penempatannya serta kurangnya keahlian SDM.
Baca juga: Desa Digital Jawa Barat, Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia
"Juga masih banyak UMKM belum memahami regulasi dan peraturan, termasuk masih banyak yang kurang memahami teknologi informasi komunikasi," sambungnya.
Menurut dia, SDM di UMKM mau tidak mau harus memahami sistem informasi, mengerti strategi bisnis, serta melihat faktor lingkungan internal dan eksternal dan itulah pentingnya kesadaran untuk terus melakukan pelatihan dan pengembangan SDMnya.
Sejalan itu, Dr. Ahmad Badawi Saluy, pengamat UMKM menegaskan pentingnya pemahaman permasalahan yang dihadapi, kemudian adanya kejujuran dan kemauan terus belajar dalam pengembangan usaha.
Termasuk di dalamnya pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai aspek terutama pemasaran.
Wewen Surwenda, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Bandung Barat mengatakan, ketika pemerintah memberikan kebijakan, maka perizinan juga harus ditempuh UMKM.
"Harus memiliki izin usaha, sertifikat halal, mendaftarkan produk ke HAKI, juga izin kelayakan makanan ke dinas kesehatan,"sambungnya.
Senior Leader Smart Villages & Community PT Telkom Wahyudi mengatakan, Desa Ciburuy merupakan salah satu dari tiga desa di Indonesia yang dipilih pemerintah untuk menjadi contoh ketahanan pangan di Indonesia, ke depannya hal ini ini juga tidak akan terlepas dari kolaborasi dengan UMKM dan BUMDES yang ada di desa.
Baca juga: Main Event Urban Village 2021 Sukses Digelar, Dukung Branding Desa-desa Digital
“UMKM memiliki berbagai tantangan. Salah satu yang cukup penting diantaranya bagaimana UMKM di Bandung Barat memanfaatkan platform pemasaran yang spesifik misal bisa boarding di PadiUMKM yang mempertemukan UMKM dengan buyer dari BUMN, kemudian boarding di Agreemart dan memperkuat keberadaan di Platform Agree, yang merupakan platform khusus di agribisnis B2B dan B2C," katanya.
Menurut dia, acara tersebut sebagai bagian tindak lanjut 10 bulan SVN di Kab. Bandung Barat, yang sebelumnya di awali dengan pemanfaatan di aspek pelayanan publik (Smart Governance) dan Smart Society, maka sudah saatnya masuk ke aspek pengembangan ekonomi (Smart Economy).
"UMKM perlu mendayagunakan modal fisik dan modal tidak fisik untuk meningkatkan kinerjanya, dan yang paling penting adalah modal non fisik atau yang bisa disebut sebagai modal intelektual baik kesiapan SDM, organisasi, pengelolaan pelanggannya termasuk kualitas produk yang dihasilkan serta pengembangan modal sosialnya. SVN hadir agar bisa mendukung terciptanya struktur bisnis UMKM yang lebih sistematis, yakni adanya proses, teknologi, dan inovasi," katanya.