Disertasi Atalia Sambil Kenang Eril pada Sidang Doktor Unpad, Tadinya Akan Lulus Bersama Tahun Ini

Memakai kebaya dan jilbab berwarna merah muda, Atalia Praratya berjalan tegak dan anggun menuju mimbar Sidang Promosi Doktor Ilmu Komunikasi di Unpad

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Atalia Praratya menjalani Sidang Promosi Doktor Ilmu Komunikasi di Bale Sawala, Universitas Padjadjaran, Kabupaten Sumedang, Senin (10/10/2022). Pada sidang tersebut Atalia mengenang Eril yang rencananya akan lulus bersama tahun ini. 

Sampailah pada saat Atalia diberi kesempatan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukungnya dalam penelitian tersebut.

Ia menyebut nama Ridwan Kamil sebagai guru, teman perjalanan, dan teman hidupnya. Atalia mengatakan suaminya ini menyatakan bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri, yang bisa saja menolak untuk terus belajar.

Kondisi Atalia yang semula tenang dalam menuturkan pernyataannya, tiba-tiba berubah.

Suaranya tiba-tiba bergetar saat menyebut satu nama yang membuatnya melanjutkan kuliah sampai S3, yakni putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril, yang telah meninggal dunia beberapa bulan lalu.

"Eril ini adalah orang yang sering berseloroh, 'kok Mamah cuma S1 sih, papa tuh S2. Kapan dong Mamah S2'," Atalia menirukan perkataan anaknya.

"Eril lah yang mengajarkan kepada saya bagaimana menjawab Tes Potensi Akademik. Mengajarkan matematika logika yang sebenarnya 30 tahun tidak saya pelajari secara formal lagi. Itu adalah salah satu syarat program doktoral selain itu TOEFL. Meski saat itu dia berada di rumah sakit, saat itu sedang melakukan operasi untuk rahangnya, bahkan saat beberapa bulan lalu saat perjalanan kami ke Eropa di bulan Mei, di dalam pesawat dia masih membantu menjawab soal-soal TOEFL," kata Atalia sambil menahan tangis dengan tisu.

Ia pun melanjutkan bahwa rencananya Eril dan dirinya berencana lulus kuliah bersama tahun ini. Namun, Eril lebih dulu meninggal dunia dalam kecelakaan di Sungai Aare di Swiss.

"Seyogyanya kami berencana lulus bersama tahun ini. Namun takdir berkata lain. Mohon doakan almarhum, Alfatihah," pinta Atalia yang diikuti doa semua hadirin untuk Eril.

Ridwan Kamil dan keluarganya tidak bisa menahan haru dan sedih. Ia menutup muka dan menyeka air mata dari matanya. Begitupun sejumlah hadirin yang ikut menyeka pipi dengan tisu dan tangan.

"Terima kasih ya, semoga Allah menyayangimu. Karena engkau menyayangi ibumu," kata Atalia untuk Eril.

Setelah pengucapan terima kasih, ketua sidnag oun menutup sidang tersebut, dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari hadirin kepada Atalia.

Baca juga: Ratusan Ibu Ikuti Pelatihan Sekoper Cinta, dari Memasak, Kecantikan Hingga IT, Dibantu Pemasarannya

Penelitian yang Atalia lakukan disebarkan kepada peserta didik Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) Angkatan 2019 melalui pendekatan Studi Eksplanatori.

Dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Komunikasi tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta keluarga dan unsur Forkopimda Jabar, bupati/wali kota se-Jabar, dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.

Atalia pada kesempatan itu mengungkapkan rasa syukur yang mendalam karena telah berhasil meraih gelar doktor dalam waktu kurang dari empat tahun.

"Saya hari ini akhirnya dapat menyelesaikan program doktor Ilmu Komunikasi di Unpad. Hanya dengan ucapan rasa syukur dan terima kasih tak terhingga, hari ini saya bisa terbantu, terbimbing dan akhirnya menyelesaikan studi S3 ini," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved