Tragedi Arema vs Persebaya
Valentino Jebret Simanjuntak Undur Diri dari Host Liga 1, Buntut dari Tragedi Arema vs Persebaya
Valentino Jebret Simanjuntak megundurkan diri dari host Liga 1 menyusul tragedi Arema vs Persebaya yang menelan korban ratusan jiwa meninggal dunia.
TRIBUNJABAR.ID - Valentino Jebret Simanjuntak megundurkan diri dari host Liga 1 menyusul tragedi Arema vs Persebaya yang menelan korban ratusan jiwa meninggal dunia.
Pengunduran diri Valentino Jebret Simanjuntak tersebut diumumkan dalam akun resmi Instagram miliknya, @radotvalent beberapa jam setelah tragedi Arema vs Persebaya.
Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), mendapat perhatian luas keprihatinan pecandu dan praktisi sepak bola di seluruh dunia.
"Bahwa saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022-2023 terhitung sejak 2 Oktober," kata Valentino Jebret Simanjuntak dalam akun instagramnya.
Baca juga: Pelatih Persib Bandung, Luis Milla Berharap Tragedi Arema vs Persebaya adalah yang Terakhir
Valentino Jebret Simanjuntak menganggap kariernya sebagai host dan komentator program sepak bola nasinal sudah pada titik terendah.
"Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya yang tidak akan lagi memberikan hal yang maksimal seperti yang telah saya berikan sebelumnya," kata Valentino Jebret Simanjuntak.
Valentino Jebret Simanjuntak merasa prihatin dan sedih atas peristiwa yang memilukan tersebut.
Menurut Valentino, laga Arema vs Persebaya, Sabtu itu, adalah salah satu pertandingan terbaik di Liga 1 yang dia bawakan.
"ttapi tak menyangka beberapa saat kemudian dan sampai pagi mendengar kabar yang begitu menyedihkan untuk sepak bola Indonesia bahkan dunia," katanya.
Sapanjang hari itu, Valentino Jebret Simanjuntak mengaku gelisah dan frustrasi, itu juga yang meyakinkannya untuk mengambil keputusan ini.
"Hentikan saling menyalahkan, saatnya semua melakukan tanggung jawabnya masing-masing untuk keadaan saat ini dan yang kita harapkan di masa depan untuk kemajuan sepak bola Indonesia," katanya.
"Kiranya semua korban jiwa dapat didata dengan benar, dapat ditemukan keluarganya, dan yang masih berjuang di rumah sakit dapat diberi pemulihan