Tragedi Arema vs Persebaya
Tragedi Arema vs Persebaya, Hormati Korban 127 Meninggal, Bonek Diimbau tidak Lakukan Konvoi
Salah satu pentolan Bonek, Andie Peci, mengajak suporter Persebaya Surabaya untuk menghormati para korban yang meninggal dalam tragedi di Kanjuruhan.
Irjen Pol Nico Afinta juga menjabarkan kronologi peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung petaka.
Kekecewaan suporter atas kekalahan tuan rumah dari Persebaya Surabaya diduga menjadi pemicu utama.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan.”
Situasi yang mulai tak terkendali membuat pihak berwajib melakukan pengamanan.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidakmasuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain.”
Kondisi yang mulai anarkis membuat pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk melakukan pelemparan gas air mata.
“Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil.”
Pelemparan gas air mata ini yang membuat penonton mulai mundur ke pintu keluar dan mulai berdesakan.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12."
“Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," jelasnya.
Dirawat di Rumah Sakit
Dari informasi yang berkembang, hingga Minggu (2/10/2022) dini hari, korban jiwa yang mayoritas merupakan Aremania itu mencapai ratusan korban tewas.
Untuk korban tewas kabarnya kini berada di rumah sakit Wilayah Kepanjen Kabupaten Malang, di antaranya di RSUD Kanjuruhan dan RS Wava Husada. Namun belum ada secara resmi identitas para korban.
Tidak hanya Aremania yang tewas, bahkan kabarnya juga ada personel keamanan yang juga jadi korban.