Calon Jemaah Umrah Jawa Barat Harus ke Luar Kota Vaksin Meningitis dengan Harga Lebih Mahal
Para calon jemaah umrah asal Jawa Barat terpaksa berkeliling ke luar kota demi mencari ketersediaan vaksin meningitis.
Seperti yang terjadi di PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel yang berada di Jalan Veteran, Nagrikaler, Kabupaten Purwakarta. Travel umrah tersebut harus membawa ratusan calon jemaah umrah yang akan berangkat pada Oktober mendatang melakukan vaksin meningitis di Jakarta.
"Jadi untuk kelangkaan vaksin meningitis ini udah terjadi sejak awal Agustus, waktu itu kami masih sempat kebagian di Purwakarta.
"Tapi stoknya langsung habis dan membuat 120 orang calon jemaah yang terdaftar di kami disarankan untuk melakukan vaksin meningitis di klinik yang telah bekerja sama dengan kami di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara," ujar Lia Nur Hayati, selaku Manager Operasional PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel saat ditemui Tribun, Senin (26/9).
Kesulitan lainnya, menurut Lia, syarat untuk vaksin meningitis harus 14 hari sebelum pemberangkatan dan itu tidak ada toleransinya bagi calon jemaah umrah yang telat melakukan vaksin.
"Jadi jemaah itu harus sudah vaksin 14 hari sebelum pemberangkatan, kalau lewat dari itu nanti ketahan di bandara dan tidak bisa berangkat," ucapnya.
Ia mengatakan, hingga kini jemaah umrah yang terdaftar di travelnya telah melakukan vaksin dan siap untuk pemberangkatan pada Oktober mendatang.
"Jadi kami bulan Oktober ada tiga kloter, pemberangkatan pertama pada tanggal 8 Oktober mereka Alhamdulillah sudah vaksin semua. Untuk yang kloter dua juga sudah semua, kecuali yang kloter ketiga kami masih berharap ketersedian vaksin di Purwakarta," ujarnya.
Di Purwakarta, ada dua klinik yang telah mendapatkan izin resmi untuk vaksinasi meningitis yaitu klinik Kimia Farma 440 Veteran dan klinik As Shofa. Tapi saat Tribun mencari tahu ketersediaan stok vaksin meningitis, di kedua klinik tersebut sudah tidak tersedia vaksin meningitis sejak awal Agustus.
"Sejak 11 Agustus lalu sudah tidak tersedia. Untuk kembali ready belum bisa dipastikan, karena memang kabar dari pusat terkendala dari pabriknya," ujar Shinta Adhawiyah, koordinator Klinik Kimia Farma area Purwakarta.
Sementara itu, sebanyak 40 jemaah umrah asal Garut mendatangi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung Jabar di Jalan Cikapayang Kota Bandung untuk disuntik vaksin meningitis. Mereka datang ke KKP Bandung Jabar ini lantaran tak mendapatkan vaksin meningitis di wilayah Garut.
"Ya saya yang kolektifkan semua para calon jemaah datang ke sini. (Vaksin meningitis) di Garut sudah enggak ada. Akhirnya, kami putuskan untuk ke sini lantaran saya melihat informasi di instagram bahwa ada kuota sebanyak 50 orang," kata Asep Nurjaman selaku tour guide calon jemaah umrah asal Garut, saat ditemui di KKP Bandung Jabar, kemarin.
Para calon jemaah umrah asal Garut ini rencananya melaksanakan ibadah umrah pada 5 Oktober 2022. “Kami sih berharap pemerintah bisa secepatnya atasi permasalahan kekurangan vaksin meningitis ini agar para jemaah umrah bisa melaksanakan ibadah. Soalnya, banyak jemaah di Garut yang belum dapat juga vaksin meningitis," ujarnya.
Ribuan jemaah umrah asal Jawa Barat terancam gagal atau tertunda berangkat menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, lantaran kelangkaan vaksin meningitis. Vaksin tersebut menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah.
Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jabar, Bisma Banyu Setia, memperkirakan ada ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.
Kondisi ini menjadi peringatan atau alarm untuk pemerintah. Dia juga menyebut beberapa kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksin meningitis.