Heboh Tulang dan Kepala Babi Hutan Dalam Karung yang Dibuang Setiap Bulan di Cipanas Cianjur
Petugas rumah singgah sampah Cipanas kembali menemukan tulang belulang dan kepala babi hutan di tumpukan sampah. Kejadian ini terjadi setiap bulan
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Petugas rumah singgah sampah Cipanas kembali menemukan tulang belulang dan kepala babi hutan di tumpukan sampah.
Kejadian tersebut sudah rutin setiap bulannya ditemukan dalam kurun waktu enam bulan.
Dugaan sementara tulang belulang dan kepala babi hutan dibuang sengaja dengan motor saat lokasi rumah singgah sampah sedang sepi.
Koordinator Rumah Singgah Sampah Cipanas, Dede Ihsan, menduga belum tahu motif pembuang tulang belulang dan kepala babi hutan tersebut.
Namun dilihat dari kondisi, tulang belulang dan kepala babi hutan selalu terlihat masih segar.
"Darahnya saya telusuri selalu berceceran, saya menduga yang membuang ini menggunakan sepeda motor," ujar Dede melalui sambungan telepon, Minggu (25/9/2022) sore.
Baca juga: Babi Hutan Berkeliaran di Permukiman Gegerkan Warga Dayeuhkolot, Ternyata Peliharaan Orang Untuk Ini
Dede mengatakan, terakhir ia menemukan tulang belulang dan kepala babi hutan pada Jumat akhir pekan kemarin.
Dede mengatakan, ia menjadi bertanya-tanya apa maksud dan tujuan dari pembuang babi hutan ini.
"Apakah ada kebiasaan atau kegiatan lain saya kurang mengetahui, namun ini saya hitung sudah berlangsung selama enam bulan, dan ada setiap bulannya," katanya.
Dede mengatakan, petugas menemukannya di pagi hari. Di lihat dari tetesan darah, datangnya tulang belulang tersebut dari arah barat atau dari arah Puncak.
"Jadi tukang belulang dan kepala babi hutan tersebut selalu dimasukkan ke dalam karung," katanya.
Dede mengatakan, bukan hanya satu karung babi hutan yang ia temukan, namun pernah lebih dari satu karung.
"Terakhir saat kami bersih-bersih di protokol Desa Sindang Jaya tepatnya di sebelah hotel, di situ kami menemukan kurang lebih delapan karung, bahkan masih ada darahnya," katanya.
Menurutnya, penemuan bangkai tersebut biasanya ditemukan berupa dalamannya, kepala, kulit dan kaki babi paling bawah.
"Jadi kalau dari paha sama ke atas sama dagingnya itu sudah tidak ada," ujarnya.
Pihaknya khawatir selain mencemari lingkungan, juga ditakutkan dagingnya digunakan untuk hal yang tak diinginkan.
Baca juga: Empat Warga Bandung Barat yang Diserang Babi Hutan Mulai Pulih, Satu Balita Masih Dirawat di RSHS
Pihaknya mengimbau, agar segera adanya pemeriksaan khusus dari pihak terkait.
Dede meyakini, hampir selama 6 bulan sering ditemukan bangkai tersebut dan barang bukti yang ditemukan posisi karungnya seperti itu. Diperkirakan, pelaku pembuang bangkai orang yang sama.
"Jadi berdasarkan catatan yang kami temukan bersama tim itu lebih dari 30 kali di sejumlah titik di jalur protokol Cipanas dan Pacet," katanya. (*)