Belajar Hemat Jutaan Rupiah dari Asri dan Yusuf yang Beralih ke Motor Listrik

Menggunakan motor listrik, Asri dan Yusuf bisa menghemat jutaan rupiah per tahun.

Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Ridwan Kamil dalam acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertema "Wisata Asik Memakai Kendaraan Listrik" di Jembatan Rengganis Situ Patenggang, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/9/2022). 

Ia mengatakan di tengah guncangan berbagai disrupsi, termasuk krisis energi fosil yang makin habis, ia mengajak untuk bersiap untuk beradaptasi dengan teknologi ramah lingkungan agar selamat sampai ke masa depan.

"Ketika tahun 2020 saya beli motor listrik walaupun agak ragu, alhamdulillah dari tahun 2020 sampai sekarang listrik yang saya gunakan itu cuma selisih dua hari, saya pakai token biasanya Rp 200 ribu biasa habis tanggal 15 sekarang jadi tanggal 13," tutur Yusuf.

Salah satu penggiat modifikasi motor custom sekaligus pemilik workshop Studio Motor Donny Ariyanto berujar, setelah kurang lebih 14 tahun bergelut di dunia modifikasi sepeda motor, pihaknya mencoba mengembangkan sepeda motor listrik pada 2020.

Menurutnya, ada keasyikan tersendiri saat menggeluti kendaraan listrik. Masalahnya, bisnis konversi kendaraan ini terkendala proses sertifikasi karena menyangkut peraturan Kemenhub terkait persyaratan melegalkan kendaraan BBM ke listrik.

"Hal-hal seperti ini bisa kita menggalakkan terus supaya temen-temen bisa mendorong, terproses melakukan regulasi yang ditetapkan pemerintah," harap Donny.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah, mengatakan Asri dan Yusuf adalah bagian dari ribuan orang di Jawa Barat yang sudah beralih dari kendaraan berbahan bakar BBM menjadi kendaraan berdaya listrik. Pemerintah pun, katanya, tetus mendukung penggunaan kendaraan berdaya listrik di Indonesia, termasuk Jawa Barat.

"Hingga saat ini di Jabar ada 1.492 pengguna kendaraan listrik. Sebanyak 1.366 kendaraan roda 4, kemudian ada 2 kendaraan roda 3, dan ada 144 roda 2, yang semuanya menggunakan listrik," katanya.

Ia mengatakan Sekda Jabar sudah menginstruksikan kepada 26 organisasi perangkat daerah di Jabar untuk beralih dari kendaraan dinas berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik pada 2023. Hal ini untuk mendorong jumlah kendaraan listrik di Jabar.

Selain ini, pihaknya pun berupaya menambah jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKL) dan SPKL Umum di Jabar dengan menggandeng penyedia jasanya, juga BUMD di Jabar. Jabar pun, katanya, menjadi salah satu provinsi percobaan pengembangan SPKLU dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU) sehingga akan mendapat pendirian 7 SPKLU dan 5 SPBKLU.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat adalah provinsi paling siap melakukan transisi ke kendaraan listrik. Hal ini disebabkan pabrik mobil listrik terbesar di Asean ada di Jawa Barat. Juga pabrik perakitan sepeda motor listrik pun ada di Jawa Barat.

"Yang namanya konversi ini dilakukan, ada tidak ada naiknya harga BBM, kita lakuka. Saya juga sedang mencari ada nggak perahu ikan yang berbasis solar cell, yang energi mataharinya dipanen di tengah lautan, turun ke baterai, baterainya menggerakkan perahu listrik. Sudah ada di Pangandaran, tapi masih nyolok biasa," katanya.

Ia mengatakan pemerintahnya pun akan tetus mendukung penambahan SPKLU dan SPBKLU di Jabar. Sehingga, masyarakat tidak akan kesulitan mengisi daya kendaraan listriknya ke mana pun perjalanannya

Baca juga: Pemprov Jabar Terus Berupaya Menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved