Gelombang Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Terus Terjadi di Sumedang, Fraksi PKS Tegaskan Sepakat

Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Sumedang terus terjadi.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Aliansi Umat Islam berdemonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Gedung DPRD Sumedang, Selasa (13/9/2022).  

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Sumedang terus terjadi.

Aksi unjuk rasa itu dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat.

Diawali demonstrasi oleh mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), kemudian demonstrasi mahasiswa UPI dan Ikopin University, hari ini, Selasa (13/9/2022), aksi unjuk rasa dilakukan Aliansi Umat Islam

Aliansi Umat Islam menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang mulai berlaku sejak 3 September 2022.

Aliansi ini menilai, kenaikan harga BBM adalah sebuah kezaliman. 

"Jelas ini adalah bentuk kezaliman. Kebijakan ini berimbas pada kenaikan harga-harga bahan pokok. Ini akan membuat rakyat menderita pascapandemi," kata Kiki (40), seorang peserta demonstrasi di Sumedang. 

Baca juga: Cari Bukti Dugaan Korupsi Proyek Jalan Citengah-Cisoka, Kejari Sumedang Geledah Kantor Dinas PUTR

Para pengunjuk rasa ini diterima audiensi oleh anggota DPRD Sumedang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rahmat Juliadi. 

"Kami dari DPRD Sumedang telah menyampaikan pendapat kami bahwa kami sepakat untuk menolak dengan keras kenaikan harga BBM bersubsidi ini," kata Rahmat seusai menerima massa pendemo. 

Aksi unjuk rasa, katanya, semakin menguatkan usulan DPRD bahwa pemerintah pusat mesti mengkaji ulang kebijakan menaikkan harga BBM ini. 

Baca juga: Kodim 0610 Sumedang Renovasi 7 Rumah Tak Layak di Cimarias Kaki Kareumbi

"Mengkaji kembali atau bahkan kita berharap kebijakan ini bisa dicabut. Karena memang ini jelas kebijakan yang memberatkan masyarakat. Di mana kita ini belum pulih betul dari pandemi Covid-19, kita masih terseok-seok, beban masyarakat masih cukup berat, ditambah sekarang kenaikan BBM, tentu ini akan semakin memberatkan kehidupan masyarakat," kata anggota Komisi I DPRD Sumedang tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved