Nyaris Sepekan Sumedang Terus Diguyur Hujan, BPBD Ingatkan Warga Waspadai Tanah Bergerak
Warga diminta senantiasa waspada. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, seperti di Sumedang Selatan
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang tengah bersiap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana akibat hujan.
Sudah sepekan ini Kabupaten Sumedang diguyur hujan, nyaris setiap hari. Hujan ditandai dengan mendung sejak pagi lalu hujan di siang hari hingga malam.
"Saat ini, sebagaimana rilis BMKG pada Rabu (7/9/2022), bahwa September sudah masuk awal musim hujan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Adang kepada TribunJabar.id, Senin (12/9/2022).
Baca juga: 2 Rumah di Cianjur Diterjang Longsor, Para Penghuni Berhamburan Keluar, BPBD Catat 6 Titik Bencana
Adang mengatakan dengan datangnya musim penghujan, dapat disimpulkan bahwa musim kemarau pada tahun 2022 sangat pendek.
"Analisis kami, kondisi tanah saat ini masih basah sisa musim hujan sebelumnya. Ketika datang musim hujan lagi, risiko bahaya jelas lebih tinggi," kata Adang.
Adang mengingatkan agar warga senantiasa waspada. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, seperti di Sumedang Selatan, Jatinunggal, dan Rancakalong.
"Musim hujan ini diprediksi intensitas gerakan tanah mulai menengah sampai tinggi," kata Adang.
Di Sumedang sendiri baru-baru ini telah terjadi longsor diiringi gerakan tanah. Menurut catatan BPBD Sumedang, pada tanggal 22 Agustus dan 7 September telah terjadi longsor di Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, juga di Kecamatan Rancakalong.
"Tetap waspada dan semoga tidak terjadi hal-hal buruk," katanya.
Baca juga: VIDEO-Tanah Bergerak di Gunung di Simpenan Sukabumi, Dikhawatirkan Longsor Timpa Permukiman Warga