Harga BBM Naik
Harga BBM Naik, Ratusan Nelayan di Ujunggenteng Sukabumi Nganggur, Ada Juga yang Bertani
Ratusan nelayan di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menganggur sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Ratusan nelayan di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menganggur.
Mereka memilih tidak melaut karena terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep JK, mengatakan, hampir 80 persen nelayan tidak melaut karena minimnya modal untuk membeli BBM akibat naiknya harga.
"Nelayan gak ada yang ke laut, harga ikan murah, sekarang kompensasi BBM belum pada keluar buat nelayan," ujar Asep JK, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Mulai Cair, Ini Jumlah Penerima BLT BBM di Kabupaten Cirebon, Anda Termasuk?
"Hampir 80 persen sekarang pada libur, tidak sesuai dengan biaya operasional."
"Sekarang kalau ke tengah melaut bawa bensin aja hampir 100 liter, belum buat rokok, makan dan yang lainnya, sedangkan harga ikan murah."
"Tujuh ratus lebih di Ujunggenteng itu (perahu bersandar), sekarang mah pada libur."
Asep JK menjelaskan, sebagian nelayan yang mempunyai lahan pertanian memilih bertani, sedangkan sisanya ada yang memilih merapikan peralatan melaut.
Menurutnya, nelayan berharap pemerintah memberikan perhatian agar bisa kembali melaut.
"Sementara nelayan kalau yang punya tani memilih bertani aja, kalau gak punya paling ngerapihin alat-alat, merapihkan perahu-perahu."
"Nelayan tidak protes masalah demo-demo."
"Yang penting BBM naik ada solusinya, setidaknya kompensasi BBM sampaikan ke nelayan," ucap Asep JK.
"Kalau harus demo kita normalkan lagi lawan pemerintah, gak bisa."
"Setidaknya pemerintah itu ada perhatian, setidaknya ada anggota dewan perhatian ke kita," katanya. (*)