Ketum PPP Diganti
PPP Jabar Tidak Bisa Tentukan Sikap Atas Konflik yang Terjadi di Pusat, Ini Alasannya
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat tak mau masuk dalam pusaran konflik di PPP pusat.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat tak mau masuk dalam pusaran konflik di PPP pusat.
Saat ini di tingkat pusat sedang terjadi konflik setelah Suharso Monoarfa diberhentikan dari posisi ketua, digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Mardiono.
Pergantian tersebut dilakukan berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar pada Minggu (4/9/2022).
Pejabat sementara (Pjs) Ketua DPW PPP Jabar, Pepep Syaiful Hidayat, mengaku tidak dapat menentukan sikap sendiri terkait konflik tersebut.
"Posisi saya pjs, tentu harus konsultasi dulu dengan ketua nonaktif, teman-teman DPC. Jadi, belum bisa memberikan pernyataan," ujar Pepep saat dihubungi Tribun, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: DPC PPP Garut Ogah Ikut-ikutan Berpolemik soal Suharso Monoarfa, Pilih Fokus Kerja
Menurutnya, para kader PPP Jawa Barat lebih memilih fokus pada kerja-kerja organisasi untuk menghadapi Pemilu Serentak 2024.
"Untuk Jawa Barat, kondusif. Kita terus melakukan kerja-kerja organisasi," katanya.
Pepep mengaku berupaya agar konflik yang terjadi pada pengurus pusat tidak berdampak negatif terhadap kepengurusan di daerah.
Baca juga: SOSOK Suharso Monoarfa Ketua Umum PPP yang Diberhentikan Majelis Tinggi, Ini Rekam Jejaknya
"Kita juga terus melakukan komunikasi dengan semua pihak. Tapi kalau menyangkut sikap, posisi saya kan pjs, saya harus konsultasi dulu," ucapnya. (*)