Kasus Penganiayaan di Pondok Modern Darusalam Gontor, Soimah Ngadu ke Hotman Paris untuk Mengungkap
Tiga santri diduga menjadi korban kasus penganiayaan di Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) Ponorogo.
TRIBUNJABAR.ID, PONOROGO - Tiga santri diduga menjadi korban kasus penganiayaan di Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) Ponorogo.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Wahyu Wibowo, mengungkapkan, satu dari tiga orang itu meninggal dunia.
"Dua masih dirawat,” ujar AKBP Catur Wahyu Wibowo, Senin (5/9/2022).
Polisi sudah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan santri-santri tersebut.
Namun identitas terduga pelaku belum disampaikan mengingat polisi masih mendalami pemeriksaan saksi-saksi.
Dia menuturkan identitas terduga pelaku akan disampaikan dalam waktu dekat.
“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” tutur Catur.
Baca juga: Fakta Terbaru Pernikahan Ustaz Abdul Somad-Fatimah Az Zahra, Baru Berusia 19 Tahun & Alumni Gontor
Pemeriksaan saksi-saksi dilakukan setelah Pondok Gontor resmi melaporkan kasus itu ke Polres Ponorogo.
Laporan disampaikan satu ustaz pondok tersebut ke Polres Ponorogo.
“Dari pondok sudah ada yang buat laporan polisi diwakili salah satu ustaz. Dan hari ini satreskrim sudah memeriksa tujuh saksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut,” jelas Catur.
Tujuh saksi yang diperiksa, di antaranya santri berinisial RM dan N.
Selain lima saksi lain yang diperiksa terdiri dua dokter dan tiga ustaz.
Dia menyebutkan motif penganiayaan diduga dipicu karena kesalahpahaman.
Hanya untuk kepastian akan didalami lagi karena butuh waktu dan proses.
Baca juga: Sempat Buron 10 Bulan, Terduga Pelaku Kasus Penganiayaan di Sukabumi Tertangkap
“Kepastian motif nanti akan disampaikan juga,” kata Catur.
Seorang santri di PMDG berinisial AM meninggal karena diduga dianiaya.
Dugaan itu muncul setelah pengakuan ibunda AM, Soimah.
Ibunda mengadu ke pengacara Hotman Paris untuk mengungkap kasus ini.
Menurut Soimah, AM dikabarkan meninggal oleh Pondok pada Senin (22/8/2022).
Dia mendapatkan laporan penyebab meninggalnya AM akibat kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Namun Soimah merasakan ada kejanggalan dalam kematian anaknya.
Sebelumnya, pihak PMDG meminta maaf kepada orang tua dan keluarga AM yang merupakan santri asal Palembang, Sumatera Selatan, yang meninggal karena diduga dianiaya.
Permintaan maaf itu disampaikan setelah tim pengasuh santri menemukan adanya dugaan penganiayaan dalam kematian AM.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Juru Bicara PMDG Ponorogo, Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Pondok Gontor mengaku telah mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam kematian AM.
Mereka telah dikembalikan pada orang tua masing-masing.
Baca juga: Polisi Tangkap Geng Motor Pelaku Penganiayaan dengan Senjata Tajam Mengerikan di Jayanti Sukabumi
"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," kata dia.
Pihak Ponpes juga mengaku terus berkomunikasi dengan keluarga AM di Palembang.
"Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ungkap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Sebut Korban Kasus Penganiayaan Santri di Pondok Gontor 3 Orang"
