Amang 23 Tahun Jadi Tukang Ojek, Penumpang Makin Sepi, Kini Kian Terhimpit Kenaikan Harga BBM

“Sejak harga BBM naik, penumpang tambah sepi. Biasanya sampai siang ini, minimal sudah ada 5 penumpang yang diantar," kata Amang

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Andri M Dani
Amang (68), tukang ojek yang setia mangkal di pintu gerbang selatan Masjid Agung Ciamis di Jalan Ir H Juanda, Kabupaten Ciamis. Senin (5/9/2022). Meski harga BBM naik dan makin sepi penumpang, ia tak menaikkan tarif ojek. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS- Amang (68) sudah 23 tahun jadi tukang ojek pangkalan. Mangkalnya tidak pindah-pindah, hanya di pintu gerbang selatan Masjid Agung Ciamis.

Berlatar belakang lokasi mangkal itu, Amang dan kawan-kawan mendapat panggilan khusus dari para pelanggan mereka.

“Pelanggan menyebutnya Oma, Ojek Masjid Agung,” kata Amang kepada Tribun Jabar, Senin (5/9/2022).

Selama puluhan tahun menjadi tukang ojek yang mangkal di gerbang selatan Masjid Agung Ciamis, banyak suka duka yang dialami bapak dari 4 anak dan kakek dari 7 cucu tersebut.

“Dulu, ada delapan tukang ojek yang mangkal di pos Oma ini. Sekarang tinggal berdua. Empat orang sudah meninggal, ada yang mengundurkan diri cari pekerjaan lain karena pelanggan sudah semakin sedikit,” katanya.

Amang terus bertahan meskipun penumpang makin sedikit.

Baca juga: Tukang Ojek asal Indonesia Bebas dari Hukuman Mati di Malaysia, Sempat Dipenjara 4 Tahun

“Pelanggan sekarang tidak banyak. Pokoknya sejak banyak angkot, terlebih setelah ada ojol (ojek online), kami makin tidak kebagian penumpang,” ujarnya.

Dalam kondisi sepi penumpang, ucap Amang, sejak Sabtu (3/9/2022), kehidupan semakin susah menyusul naiknya harga BBM.

“Sejak harga BBM naik, penumpang tambah sepi. Biasanya sampai siang ini, minimal sudah ada 5 penumpang yang diantar. Hari ini, dari pagi sampai sore, baru ada 2 penumpang. Jarak dekat lagi,” ujar Amang.

Padahal, sejak kenaikan harga BBM tersebut, Amang tidak menaikkan tarif ojek.

“Tarif ojek tidak naik, tetap normal seperti biasa. Dari sini ke perum (Kertasari) tetap Rp 10.000. Alhamdulillah, pelanggan pada ngerti. Ada yang nambah dikit, lumayan,” katanya.

Baca juga: Dulu Tomboi di Sinetron Tukang Ojek Pengkolan, Artis Cantik Ini Ternyata Sosialita di Rumah Mewah

Amang mengaku berusaha bertahan dengan tidak menaikkan tarif ojek meski harga BBM sudah naik.

“ Mau naikin ongkos gimana? Tidak naik saja, penumpang sudah sepi,” ujar Amang sembaring mengenang masa jayanya sebagai tukang ojek pada awal 2000-an.

“Tahun 2000 memang hasil jadi tukang ojek lumayan. Alhamdulillah bisa nyekolahin anak sampai perguruan tinggi. Kalau sekarang, jadi tukang ojek makin susah. Penumpangnya makin sedikit. Sejak ada ojol penumpang makin sedikit. Sekarang tambah susah setelah harga BBM naik,”  katanya. 

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved