Gelombang Tinggi di Jabar
Kawasan Pantai Sayang Heulang Dibersihkan setelah Diterjang Gelombang Tinggi, Fasilitas Rusak Berat
Gelombang dahsyat yang menerjang kawasan Sayang Heulang pada Selasa 30 Agustus itu mengakibatkan kerusakan ringan hingga berat.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Setelah diterjang gelombang tinggi, kawasan wisata Pantai Sayang Heulang mulai dibersihkan petugas.
Genangan lumpur yang menutupi sejumlah fasilitas di kawasan tersebut dibersihkan oleh Forkopimcam Pameungpeuk, Jumat (2/9/2022).
Kepala Disparbud Garut Agus Ismail mengatakan saat ini kawasan Sayang Heulang masih tutup sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
"Hari ini kami bersihkan pasir, aktivitas masih tutup karena masih ada peringatan dari BMKG terkait adanya potensi gelombang tinggi di pantai selatan," ujarnya saat dihubungi.
Ia menuturkan gelombang dahsyat yang menerjang kawasan Sayang Heulang pada Selasa 30 Agustus itu mengakibatkan kerusakan ringan hingga berat.
Ia menuturkan, menurut laporan dari UPT Parawisata Sayang Heulang terdapat kerusakan seperti: jalur pejalan kaki (area sayap) mengalami kerusakan berat (terbelah) sepanjang 15
meter.
Tangga untuk naik turun pengunjung di area sayap rusak berat.
Jalur listrik ke lampu taman terputus, tiang beserta lampu taman sebanyak 25 buah rusak berat dan seluruh area taman dan jalur pejalan kaki tertimbun pasir laut.
"Untuk perbaikan infrastruktur, kami akan ajukan perbaikan, ini kan karena ada kejadian bencana tentu harus ada arahan dari BPBD," kata Agus.
Agus menjelaskan penutupan objek wisata Sayang Heulang dilakukan karena kawasan tersebut langsung bersentuhan dengan bibir pantai.
Sementara objek wisata lainnya seperti Pantai Santolo, Rancabuaya dan kawasan lainnya relatif aman dan jauh dari aktivitas warga.
"Kami menghimbau warga agar tetap waspada," ucapnya.