Sudah 7 Kali Sidang, Doni Salmanan Tak Pernah Terlihat di Ruang Sidang, Mengapa?
Dalam sidang ketujuh terkait kasus penipuan trading binary option di aplikasi Quotex itu, beragendakan pemeriksaan saksi yang diajukan
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Doni Salmanan belum pernah hadiri sidang secara langsung, di Pengadilan Negeri Bale Bandung, Kabupaten Bandung, hingga sidang ketujuhnya, Kamis (1/9/2022).
Dalam sidang ketujuh terkait kasus penipuan trading binary option di aplikasi Quotex itu, beragendakan pemeriksaan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum.
Kuasa Hukum Dony Salmanan, Patria Purba, menungkapkan sebetulnya, sidang kali ini, sama saja dengan sidang yang sebelumnya yakni saksi yang dihadirkan oleh jaksa itu masih saksi seputar yang mengaku korban karena bermain dengan resikonya sendiri.
"Dia tahu resikonya, bahwa menang dan kalah adalah bagian dari permainan. Ditambah lagi, dia tidak pernah deposit langsung ke terdakwa, malah langsung ke quotex nya," ujar Patria, setelah persidangan.
Patria menjelaskan, logikanya seperti ini, dari keterangan berbagai saksi dijelaskan bahwa member di bawah link terdakwa konon katanya sebanyak 25 ribu.
"Tapi pelapor cuma ada 40 orang, dan yang masuk dalam Paguyuban itu 142 orang, artinya satu persen pun enggak," kata Patria.
Patria mengatakan, kalau menggunakan logika, berarti sisanya menang dong, kalau yang kalah itu meminta uangnya dikembalikan, berarti yang menang juga dikembalikan juga.
"Ini bisnis, apalagi kalau ini dikategorikan judi, kata saksi tadi bilang ini judi, otomatis dia juga kena dong. Kalau yang kalah judi uang dikembalikan, berarti yang menang judi juga dikembalikan dong, seperti itu," tuturnya.
Saat disinggung terkait saksi yang kebanyakan seolah terayu dengan postingan terdakwa, Patria mengatakan, ia juga bertanya seperti pendidikan saudara saksi sampai mana.
"Ada yang SMA, kuliah, kemudian saya bertanya lagi selain lihat video terdakwa cari referensi lain gak? jawabannya tidak. Otomatis dengan kesadaran sediri, orang tersebut mengeluarkan uang sampai miliaran rupiah dan dia tidak mencari referensi lain, ini gak masuk akal," ucapnya.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin)