Kasoem dan Sandiaga Uno Bagikan 100 Kacamata Gratis Untuk Pelajar, Guru hingga Driver Ojol
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama Kasoem Grup bagikan 100 kacamata gratis untuk pelajar, guru, dan pengemudi ojek online
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama Kasoem Grup bagikan 100 kacamata gratis untuk para pelajar, guru, dan pengemudi ojek online.
Selain itu, 25 unit alat bantu dengar juga dibagikan ke anak-anak yang alami gangguan dengar. Pembagian kaca mata dan alat bantu dengar itu digelar pada Minggu (28/8/2022) di Gedung Kasoem Grup, Jalan Buahbatu, Kota Bandung.
Sandiaga Uno mengharapkan usaha yang dilakukan Kasoem Grup secara turun temurun bisa diadopsi.
Baca juga: Sandiaga dan Ridwan Kamil Demo Masak Giga Thai Chicken di Festival Keuken 2022, RK Berharap Mendunia
"Penglihatan dan pendengaran itu sangatlah penting. Saya apresiasi sekali ditambah fasilitas di sini bagus dan Kasoem back to Bandung. Saya termasuk pelanggan Kasoem yang lama sekali, karena saya pun telah menggunakan kacamata sejak usia 10 atau 11 tahun. Semoga kolaborasi ini bisa hasilkan kebangkitan buat ekonomi kreatif bidang kesehatan dan membuka peluang usaha lapangan kerja," ujarnya.
Sandiaga Uno menyebut Kasoem m sebagai salah satu perusahaan lokal dari Indonesia yang sudah ada lebih dari 80 tahun dan bisa terus berinovasi bukan hanya di vision care, tapi bidang pendengaran.
Baca juga: Lucunya Rayyanza Jadi Anak SD, Lengkap Bawa Tas dan Pakai Kacamata, Wanda Hara Sampai Ingin Gigit
"Perusahaan lokal lainnya di Indonesia pun harus bisa meningkatkan skala usahanya, misal bergerak di kacamata ya ternyata ada pula kacamata buatan Garut, sehingga pemerintah pun perlu memfasilitasinya. Kami tentu mendorong produk kreatif termasuk kacamata agar bisa menjadi solusi penglihatan dan pendengaran," ujarnya.
Deputy CEO Kasoem Grup, Trista Mutia Kasoem mengucapkan kehadiran gedung Kasoem di Bandung ini menjadi titik balik sejarah Kasoem yang menjadi solusi terkait masalah penglihatan dan pendengaran untuk masyarakat Indonesia.
"Perusahaan kami ini dahulu dipercaya untuk lakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pembuatan kacamata untuk Bung Karno, Bung Hatta, para menteri, jenderal, dan pejuang. Perusahaan kami menjadi yang pertama di Indonesia sekaligus terbesar di Asia pada masanya," ucapnya.
Data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), mencatat ada 8 juta orang di Indonesia menderita gangguan penglihatan pada 2017, dan sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.
Lalu, berdasar data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2013, prevalensi ketulian di Indonesia adalah 0,09 persen dan prevalensi gangguan pendengaran secara nasional, yakni 2,6 persen.
"Kami harap dengan pemberian kacamata dan alat bantu dengar dapat meringankan beban masyarakat yang punya masalah penglihatan dan pendengaran sehingga di masa akan datang tetap bisa berkarya secara kreatif tanpa batas," katanya.(*)