Persib Bandung
Bobotoh, Flare, Langgar Kesepakatan di Sleman dan Persib Bandung Terancam Denda, Ini Kata Bomber
Bahkan, aksi tersebut membuat Panpel PSS Sleman protes terhadap ulah dari oknum suporter Persib Bandung.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
"Seharusnya, mereka bisa menonton melalui giant screen yang sudah kami sediakan di stadion Tridadi, Sleman, sesuai dengan komunikasi yang sudah terjalin antara pihak Panpel dan suporter," ujarnya.
Selain penyalaan flare, Persib Bandung pun terancam sanksi denda senilai Rp. 50 juta. Hal tersebut imbas ulah oknum bobotoh yang melakukan pelemparan botol kemasan air mineral ke dalam stadion, dalam laga Persib Bandung menjamu Bali United FC di Stadion GBLA Kota Bandung, Selasa (23/8/2022).
Aksi tersebut terus berlanjut hingga setelah pertandingan usai.
Bahkan, hal tersebut sempat membuat pemain dan ofisial Bali United tertahan di lapangan, dan harus diamankan petugas kepolisian anti huru hara, dengan membentuk barikade perlindungan bagi tim Bali United agar dapat meninggalkan lapangan.
Kondisi ini pun menuai protes dari tim suporter Bali United yang tidak bisa menerima perlakuan oknum bobotoh kepada para pemain dan tim berjuluk Serdadu Tridatu.
Dalam akun instagram salah satu suporternya, yaitu Bali United Revolution menyayangkan aksi tersebut dengan mengunggah foto kiper Bali United, M. Ridho berjalan menyusuri barikade perlindungan petugas kepolisian untuk meninggalkan lapangan usai pertandingan.
Unggahan tersebut disertai kalimat sindiran bagi suporter Persib Bandung.
Meski kecewa, namun dalam keterangannya, Bali United Revolution menuliskan keterangan, bahwa Bali tidak akan membalas perlakuan serupa saat Persib Bandung bertandang ke Bali.
"Bali tak akan pernah membalas perlakuannya yang buruk juga, tapi membalas semuanya dengan senyuman dan perlakuan yang baik & BALI percaya akan adanya karma," tulisnya dalam akun @balirevolution, Rabu (24/8/2022)
"Untuk saat ini kami menerima tapi ingat, suporter juga punya batas kesabaran sebagai manusia. Next kalian away ke Dipta (Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar), kami akan sambut dengan cinta dan sambutan hormat. Selayaknya manusia memanusiakan manusia, dan melebihi apa yang kalian perbuat terhadap kami," lanjutnya.
Kondisi ini membuat citra bobotoh yang telah meraih penghargaan sebagai suporter terbaik dalam ajang turnamen Piala Presiden 2017 lalu, kini tercoreng dan merugikan bobotoh lainnya.
Saat dikonfirmasi Ketua Harian BOMBER, Mediaswara mengatakan, bahwa upaya antisipatif terkait penyalaan bahkan membawa flare ke stadion, selalu disampaikan para pengurus kepada seluruh anggota BOMBER, dalam berbagai kesempatan.
Bahkan selain larangan, pihaknya pun selalu mengedukasi para anggotanya, untuk selalu berlaku tertib saat mendukung Persib Bandung dimana pun.
"Terkait flare ini, kami selalu memberikan imbauan dan edukasi kepada para anggota BOMBER, untuk tidak menyalakan bahkan membawa flare ke stadion. Kami juga sudah membuat flyer digital untuk stop flare di stadion, dan disebarkan di seluruh akun IG anggota BOMBER. Sejauh ini larangan tersebut dipatuhi dengan tidak adanya anggota kami yang membawa flare," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (25/8/2022).
Selain imbauan bagi para anggotanya, Mediaswara pun mengaku, terus berusaha untuk merangkul komunitas suporter yang kerap melakukan penyalaan flare di stadion, untuk duduk bersama dan mencari solusi dalam mendukung Persib Bandung secara positif.