Siti Anisa Gadis Cianjur Ini Butuh Pertolongan, Sudah 7 Tahun Harus Makan dan Minum Lewat Selang
Sudah tujuh tahun Siti Anisa (17) harus makan dan minum melalui selang yang ditanam masuk ke bagian leher dan tenggorokannya.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
Namun dermawan tersebut kini belum datang lagi ke rumahnya.
Lia kini hanya menghela nafas panjang sambil berdoa untuk kesembuhan dan kesehatan anaknya. Ia pun menyebut peran RT H Asep sangat berjasa selama tujuh tahun untuk pengobatan anaknya karena selalu meminjamkan mobil Suzuki APV nya baik untuk berobat di Cianjur maupun ke Jakarta.
Lia mengatakan, anaknya juga selalu diberi rujukan dari puskesmas Sukaluyu, Rumah Sakit Dr Hafiz untuk bisa berobat rutin ke RSCM Jakarta.
"Sekarang selang di tenggorokan anak saya sudah lama tak diganti, kabarnya sudah berjamur dan kotor, namun apa daya harganya jutaan rupiah dan kami tak berdaya membelinya," ujar Lia, ditemui di rumahnya, Selasa (23/8/2022) siang.
Lia mengatakan, Siti merupakan bungsu dari empat bersaudara, badannya sempat kurus kering karena makanannya hanya bisa masuk melalui selang.
Ketua RT, H Asep, mengatakan saat ini mobil yang biasa ia pinjamkan untuk berobat Siti ke Jakarta sedang bermasalah. Ia sempat kelimpungan mencari ambulans dan sempat meminjam ke pihak desa.
Namun pihak desa tak bisa meminjamkan juga dengan alasan ban mobilnya yang sudah pada gundul.
"Akhirnya berobat terakhir kemarin keluarga Siti merental mobil tiga hari dan bermalam di parkiran RSCM Jakarta, mobil saya sedang bermasalah dan saya mencari ambulans juga tidak dapat," ujar Asep.
Asep mengatakan, ia sudah mengajak beberapa dermawan untuk datang dan membantu, namun ia menyadari bahwa perjuangan Siti melawan penderitaan yang ia alami selama tujuh tahun butuh dukungan besar dari semua pihak.
Ia yang hanya seorang RT kadang hanya bisa melamun bersama di rumah Siti ketika beberapa usaha terasa kandas untuk mempermudah Siti berobat.
"Saya melihat selang di tenggorokan Siti sudah lama tak diganti, sudah kotor dan berjamur, jika dibiarkan tentu ini akan berakibat fatal lagi bagi proses penyembuhannya, dokter di Jakarta selalu bilang untuk rutin setiap bulan berobat, tapi apalah daya keluarga ini rumahnya juga bilik dan menumpang di sawah yang punya tanah," katanya.
Ia berharap penderitaan Siti selama tujuh tahun bisa berakhir dengan pertolongan dan kerjasama dari semua pihak. Ia menunggu datangnya dermawan yang bisa menolong Siti hingga Siti bisa lagi beraktivitas seperti gadis seusianya.(fam)