Tiga Tahun Kakinya Lumpuh, Gadis Cantik di Pagaden Subang Ini Hanya Bisa Berbaring, Tak Bisa Berobat
Miris benar derita yang dialami oleh Audrey Aulia Moza, gadis cantik berusia 14 tahun asal Dusun Sukamenak Desa/Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Miris benar derita yang dialami oleh Audrey Aulia Moza, gadis cantik berusia 14 tahun asal Dusun Sukamenak Desa/Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang.
Moza, sapaan akrabnya, sudah tiga tahun mengalami lumpuh dan hanya bisa berbaring di kasur.
Moza menderita lumpuh sejak kelas 5 SD.
Lumpuh tersebut awalnya diderita saat ia jatuh saat bermain.
Baca juga: Sudah Hampir Setahun, Polda Jabar Pastikan Terus Usut Kasus Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang
Namun, sekalipun sakit, anak tersebut tak bilang ke orang tuanya, hingga akhirnya jadi seperti sekarang, kondisi kakinya jadi lumpuh.
Akibat keterbatasan biaya orang tua, Moza tak bisa diobati secara maksimal, hingga akhirnya harus menderita selama 3 tahun ini tak bisa jalan dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Untuk membantu agar Moza bisa beraktivitas di luar rumah, Kepala Dinas Kesehatan dr Maxi akan mengirimkan 1 kursi roda untuk Moza, Sabtu (12/8/2022).
Menurut Maxi, Moza sudah tak bisa jalan sejak 3 tahun lalu akibat lumpuh dan kakinya pun akhirnya tak bisa digerakkan atau diluruskan.
"Kalau melihat usianya baru 14 tahun, Moza masih bisa disembuhkan baik dengan cara terapi maupun pengobatan ke dokter spesialis," kata Maxi saat menjenguk Audrey Aulia Moza, di rumahnya, Jumat (12/8/2022).
Menurut Maxi, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang akan memfasilitasi pengobatan Moza ke rumah sakit.
"Kalau melihat hasil pemeriksaan rongent, tulang belakang Moza ini tak ada masalah sehingga masih bisa sembuh."
"Kami akan segera fasilitasi pengobatannya ke rumah Sakit," katanya.
"Kalau ada kemauan, saya yakin suatu saat mungkin dia bisa berjalan lagi karena ini bukan lumpuh bawaan dan tulang belakangnya masih berfungsi dan rencananya kita akan bawa ke Rumah Sakit Ciereng dulu sebelum dirujuk ke Bandung," imbuhnya.
Sebelumnya, kata Maxi, pihak keluarga telah melakukan beberapa kali pengobatan, tapi kebanyakan berobatnya terapi, akibat keterbatasan biaya.