5 Korban Meninggal Kecelakaan Maut Tikungan Mbah Godek Dimakamkan Berdampingan, Mereka 1 Keluarga
Pemakaman berlangsung selepas Magrib, dihadiri sanak-saudara, kerabat, dan puluhan tetangga para korban.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - LIMA korban kecelakaan maut di Ciamis, kemarin, dimakamkan berjajar di tempat permakaman umum (TPU) yang berada persis di belakang Balai Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
Lima jenazah ini merupakan bagian dari 8 korban tewas pikap sarat muatan hilang kendali dan terjungkal di tikungan Warung Mbah Godek di Jalan Raya Cikijing-Sukamantri-Panjalu, di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Senin (8/8) pagi.
Mereka masih satu keluarga. Pemakaman berlangsung selepas Magrib, dihadiri sanak-saudara, kerabat, dan puluhan tetangga para korban.
Tiga korban lainnya dimakamkan di tiga lokasi berbeda, masing-masing di TPU Cikelet masih di Desa Burujul Wetan, di Desa Burujul Kulon dan di Kabupaten Sumedang.
"Kesepakatan keluarga almarhum di sini, ada lima orang yang dimakamkan."
"Di sini (yang dimakamkan) ada Pak Alimudin, Ibu Elis, Rapidin, Ade Enis dan Fariz, sementara Pak Yudi, dimakamkan di TPU Cikelet. Semuanya masih satu keluarga," ujar Kepala Desa Burujul Wetan, Otong Solihin, seusai pemakaman.

Di Dusun Sukaresmi Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, pemakaman Muhammad Rumli (29) juga dilakukan selepas Magrib.
Jenazah Rumli baru tiba di rumah duka di Tolengas sekitar pukul 16.30 WIB, Senin.
Istri Rumli, Fitri Amelia dan anak mereka Kinara Anindiya (6) juga meninggal dunia dalam kecelakaan maut kemarin.
Baca juga: Ngerinya Kecelakaan Maut di Tikungan Mbah Godek, Korban Meninggal Menumpuk di Bak Mobil
Rumli dimakamkan di TPU Sukaresmi, Tolengas, sementara jenazah istri dan anaknya dimakamkan di Desa Burujul Wetan.
Jenazah Rumli diantarkan menggunakan ambulans.
Jenazah itu dibungkus di dalam kantung mayat berwarna oranye, kantung yang sering digunakan Tim SAR untuk evakuasi jenazah.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis warga setempat.

Rumli memang dikenal sebagai orang baik.
Safnah (60), nenek Rumli, mengatakan bahwa cucunya selalu welas asih.