Kisah Pilu Murid di SDN Banjarsari Subang, 4 Tahun Harus Belajar di Lantai, Mendadak Dikirim Kursi

Setelah ramai diberitakan, mendadak SDN Banjarsari dikirim puluhan meja dan kursi.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Murid SDN Banjarsari mengikuti KBM dengan belajar di lantai akibat tak ada meja dan kursi, Selasa (2/8/2022). Ada tiga kelas yang kondisinya seperti itu. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kisah pilu merebak di Kabupaten Subang. Bertahun-tahun, sebuah sekolah dasar negeri di sana tak memiliki kursi dan meja.

Akibatnya, puluhan murid terpaksa belajar di lantai yang dingin. Tanpa alas, kecuali kain seragam mereka yang tipis.

Kondisi menyesakkan ini terjadi SDN Banjarsari di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe.

Di sana, hanya murid-murid kelas 1, 2, dan 3 yang bisa menikmati fasilitas meja dan kursi, sementara kelas 4. 5, dan 6, terpaksa  "melantai".

Syahila Putri Raihah, murid kelas 5, mengaku sudah sejak satu tahun lalu ia dan teman-teman sekelasnya belajar di lantai.

"Sering pegal. Pengen banget ada kursi dan meja," ujar Syahila, saat ditemui di sekolahnya SDN Banjarsari, Rabu (3/8/2022).

Hal senada pun diungkapkan oleh Silva Riana, murid kelas 6.

Ia mengaku bersama teman-teman sekelasnya sudah belajar di lantai sejak naik ke kelas 4.

"Belajar di lantai rasanya enggak enak. Kepala harus sering nunduk. Pengen cepat-cepat ada kursi sama meja," ujarnya.

Idris, salah seorang guru di SDN Banjarsari, mengatakan pihak sekolah sudah memohon bantuan pembuatan meja dan kursi belajar untuk tiga ruang kelas ini  kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang sejak 2018 lalu.

"Sudah lama, dari sebelum ada Covid-19. Tapi, enggak tahu kenapa belum juga ada respons," kata Idris.

Dihubungi Tribun, kemarin, Kepala Bagian Perencana Ahli Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud) Subang, Dudi Awaludin, mengatakan permohonan pengadaan meja dan kursi belajar untuk SDN Banjarsari belum bisa mereka penuhi karena Disdikbud memang tak memiliki anggaran untuk pengadaannya.

Selama dua tahun terakhir, ujarnya, anggaran difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Anggaran untuk sekolah difokuskan untuk pengadaan sarana prokes seperti masker, wastafel, dan thermo gun serta anggaran untuk menunjang pembelajaran daring," ujar Dudi.

Selama pandemi, ujarnya, tak ada anggaran  untuk sekolah yang digunakan untuk pembangunan maupun  maupun pengadaan mebeler.

"Akibatnya pengadaan mebeler kursi dan meja di SDN Banjarsari tertunda hingga sekarang, sehingga selama 2018-2022 siswa kelas 4,5 dan 6 terpaksa belajar dikelas tanpa kursi dan meja," ujarnya.

Akibat kondisi tersebut, ucap Dudi, Disdikbud Subang hanya bisa menunggu dan berharap ada anggaran perubahan pada APBD 2022 yang bisa mereka pergunakan untuk penanganan jangka pendek permaslahan di SD Negeri Banjarsari.

Untuk jangka panjang, keterbatasan sarana dan prasarana di SDN Banjarsari akan teratasi pada tahun 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemendiknas RI

"Kami sudah ajukan ke Kemendiknas agar sekolah tersebut bisa mendapatkan bantuan mebeler dari DAK," ucap Dudi.

"Bahkan rencananya, ketiga ruang kelas yang tak miliki kursi dan meja di SDN Banjarsari itu juga akan direhab dengan anggaran sekitar Rp 400 jutaan. Melalui anggaran DAK, rencananya juga akan ada penambahan ruangan, ruang UKS dan sarana TIK."

Dudi optimis Kemendiknas bisa mengucurkan DAK untuk SDN Banjarsari karena saat ini Data Dapodik sekolah tersebut sudah beres dan terdaftar di Kemendiknas.

"Data Dapodik SDN Banjarsari Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, sudah lengkap dan dibuat apa adanya, termasuk kekurangan sarana prasarana penunjang pendidikan seperti kursi dan meja. Kemendiknas akan menurunkan DAK ke sekolah yang kekurangan sarana prasarana pendidikan seperti SDN Banjarsari ini," ujarnya.

Disdikbud Subang mengirimkan 56 set kursi dan meja untuk pembelajaran murid tiga kelas di SDN Banjarsari, Rabu (3/8/2022) malam.
Disdikbud Subang mengirimkan 56 set kursi dan meja untuk pembelajaran murid tiga kelas di SDN Banjarsari, Rabu (3/8/2022) malam. (Dokumentasi Disdikbud Subang)

Mendadak Dikirim

Kemarin, menyusul ramainya pemberitaan soal SDN Banjarsari sepanjang hari, puluhan set meja dan kursi belajar akhirnya dikirimkan Disdikbud Kabupaten Subang langsung ke SDN Banjarsari dengan menggunakan truk.

Dudi Awaludin yang juga gembira bahkan langsung mengabarkan perkembangan terbaru itu saking senangnya.

"Alhamdulillah! Akhirnya Disdikbud Subang malam ini bisa menyediakan sebanyak 56 set meja dan kursi belajar siswa untuk SDN Banjarsari," ujar Dudi kepada Tribun melalui telepon, semalam.

"Malam  ini sudah dikirim 28 set. Sisanya, sebanyak 28 set lagi dikirim besok," tambahnya.

Dudi mengatakan, ke-56 set meja dan kursi tersebut adalah kursi dan meja yang baru.

"Itu sudah cukup untuk menunjang pembelajaran siswa kelas 4, 5 dan 6 di SDN Banjarsari yang selama empat tahun ini belajar ngampar," katanya

Dudi mengatakan, dalam penanganan kebutuhan fasilitas belajar siswa ada proses yang ditempuh. Data Pokok Pendidikan (Dapodik) merupakan kunci agar apa yang dibutuhkan sekolah dapat dipenuhi.

Menurut Dudi, akreditasi SDN Banjarsari sebenarnya sudah A. Idealnya dengan akreditasi A, ujar Dudi, fasilitasnya seharusnya memadai.

"Dinas meminta agar sekolah memperbaiki dalam pelaporan Dapodik dan sekolah harus melaporkan kondisi rill kebutuhan sekolah, sehingga akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat," ucap Dudi tanpa menerangkan dari pos mana anggaran yang digunakan oleh Disdikbud untuk pengadaan mebeler, yang beberapa jam sebelumnya, disebutkan Dudi, tak mungkin karena harus menunggu anggaran perubahan.(ahya nurdin)

Baca juga: Setelah Kondisi SDN Banjarsari Viral, Disdikbud Subang Kirim 56 set Kursi dan Meja ke Sekolah Itu

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved