Kabupaten Bandung Ekspor 57 Ton Porang, Bupati Siapkan Kemudahan bagi Petani dari Lahan Hingga Modal

Umbi porang asal Kabupaten Bandung diekspor ke China dengan pengiriman perdana 57 ton. Bupati Bandung pun menyiapkan kemudahan dari lahan hingga modal

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN
Bupati Bandung Dadang Supriatna melepas ekspor perdana umbi porang asal Kabupaten Bandung ke China dengan pengiriman perdana 57 ton porang. Bupati Bandung pun menyiapkan kemudahan dari penyediaan lahan hingga permodalan tanpa bunga. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Umbi porang asal Kabupaten Bandung tembus ekspor ke China dengan meluncurkan pengiriman perdana sebanyak 57 ton porang.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengaku, yakin dibukanya pintu ekspor porang ke China merupakan angin segar terutama bagi petani porang Kabupaten Bandung. 

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan sejumlah kemudahan bagi petani porang seperti penyediaan lahan hingga pinjaman modal.

"Alhamdulillah sebanyak 57 ton atau dua container porang dari PT. Sanindo Porang Berkah telah diekspor. Insya Allah, ini akan meningkatkan hasil industri dan pertanian di Kabupaten Bandung,” ujar Dadang, seperti dalam rilis yang diterima Rabu (3/8/2022).

Dadang mengatakan, melihat adanya potensi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, pihaknya mendorong para petani untuk memperluas budidaya porang.

Di antaranya dengan memanfaatkan fasilitasi dari pemerintah daerah, seperti penyediaan lahan, pendampingan, serta fasilitas program pinjaman modal tanpa bunga.

Baca juga: Harga Porang Sempat Jatuh, Keran Ekspor Porang ke Dua Negara Ini Kembali Dibuka, Ada Syaratnya

“Kami juga berharap ke depannya himpunan petani dapat bersinergi, bersama kemitraan industri. Sehingga para petani dan industri kecil, dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan,” kata Dadang.

Dadang berharap, Kadin Kabupaten Bandung dan Jabar, dapat membantu mempercepat proses negosiasi perjanjian, dengan negara-negara yang berpotensi menjadi pasar produk ekspor.

“Kami berharap, agenda pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum yang berkelanjutan. Sehingga menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved