Detik-detik Sebelum Suporter PSS Sleman Jadi Korban Pengeroyokan, Meninggal Setelah Dirawat 8 Hari

Satu lagi suporter sepak bola di Indonesia meninggal dunia. Setelah dua bobotoh Persib Bandung, kini satu suporter PSS Sleman kehilangan nyawa.

Editor: Giri
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Situasi rumah duka mendiang Tri Fajar Firmansyah suporter PSS Sleman yang jadi korban pengeroyokan di Tambakbayan, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa (2/8/2022). 

“Fajar itu memang dikenal baik. Kenapa dia mau jaga kampung? Karena dari kasus sebelumnya, rombongan itu masuk ke kampung, ngelemparin orang sini,” tutur Amin.

“Fajar itu tidak ikut tawuran, ya. Dia memang menemani juru parkir (jukir) di Mirota Babarsari itu, Mas Imam,” lanjut Amin.

Rekan Fajar lainnya, Taufiq menyebut saat terjadi kerusuhan, tak ada suporter yang masuk ke kampungnya.

“Kalau yang rusuh sebelumnya ditangkap Provos AU. Ini kemarin untung enggak masuk kampung,” ucapnya.

Amin dan Taufiq mengira-ngira, setidaknya ada 50 motor rombongan berboncengan yang melintas di Jalan Adisucipto, berbatasan langsung dengan daerah Tambakbayan.

“Nah, Fajar itu inginnya memantau, biar tidak terjadi kayak sebelumnya, biar rombongan enggak masuk ke kampung. Kadang dari sana masuk gitu ke kampung dan lemparin batu,” tutur Amin lagi.

Saat itu, Fajar dan Imam hanya berdua berada di area parkir sebelah timur Mirota Babarsari.

Baca juga: Suporter AC Milan akan Potong Kaki Jika Rafael Leao tak Perpanjang Kontrak, Begini Respons si Pemain

“Ya mungkin memang sudah jalannya. Fajar itu orang baik betul. Enggak aneh-aneh dia, enggak ikut tawuran tapi malah jadi korban,” papar Amin.

Setelah insiden pengeroyokan, Taufiq segera dihubungi kawan-kawannya untuk menjenguk Imam dan Fajar di masing-masing rumah sakit.

Imam berada di Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI. Sedangkan, Fajar sudah ada di RSPAU Dr S Hardjolukito.

“Kami bagi dua tempat, ada yang jaga Fajar, ada yang jaga Mas Imam. Kami kondisikan masing-masing dulu. Mas Imam itu juga orang Tambakbayan, belakang Atma (UAJY),” timpal Taufiq.

Baca juga: TERUNGKAP! Mayat Pria di Parit Jalan Girimukti Sukabumi Ternyata Tukang Ojek yang Hilang

Meninggal Setelah Dirawat 8 Hari

Akibat penganiayaan, Fajar sempat mengalami kritis. Kepala belakangnya mengalami luka akibat benda tumpul, menurut keterangan polisi.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Fajar menjalani perawatan di RSPAU Dr S Hardjolukito selama delapan hari.

Amin dan Taufiq tak berharap banyak. Namun, jika pun boleh meminta, mereka ingin kasus ini diselesaikan dengan tuntas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved