Ade Rai Ajak Ubah Hidup Sehat 21 Hari, Dirancang Untuk Beragam Manfaat yang Bisa Diakses Gratis

Program bernama Healthy Living by Ade Rai ini berfokus untuk membangun kebiasaan hidup sehat sehari-hari selama 21 hari yang bisa diakses gratis

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
ISTIMEWA
Program bernama Healthy Living by Ade Rai ini berfokus untuk membangun kebiasaan hidup sehat sehari-hari selama 21 hari yang bisa diakses gratis 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gaya hidup sehat harus sudah menjadi rutinitas dan pola utama dalam hidup sehari-hari.

Hal ini penting untuk mempertahankan kesehatan dan membantu mencegah penyakit kronis dan penyakit jangka panjang.

Startup bidang teknologi kesehatan, Fita mengajak masyarakat untuk mulai gaya hidup sehat melalui salah satu program khusus bersama binaragawan dan healthy lifestyle enthusiast Ade Rai.

Program bernama Healthy Living by Ade Rai ini berfokus untuk membangun kebiasaan hidup sehat sehari-hari selama 21 hari yang bisa diakses secara gratis.

Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita menjelaskan, Program Healthy Living by Ade Rai dirancang untuk berbagai manfaat, seperti pemahaman mengenai komposisi tubuh, peran massa otot untuk membakar lemak dan kesehatan tulang, tips menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, manfaat dari perencanaan makanan dan mindful eating, hingga tips intermittent fasting.

"Secara teori, jika seseorang selama 21 hari melakukan sesuatu hal yang baru, yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya, atau belum pernah dilakukan sebelumnya, maka orang tersebut akan memiliki kebiasaan baru," ujar Reynazran, Selasa (2/8/2022).

Ia pun mengungkapkan jika dalam 21 hari adalah waktu yang cukup untuk melihat perubahan yang signifikan.

Penerapan gaya hidup sehat secara konsisten ini,, kata Reynazran kan berkontribusi tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga mental.

"Pada program Healthy Living by Ade Rai fokus untuk mencapai komposisi tubuh yang ideal adalah memiliki massa otot yang banyak dengan kadar lemak yang sedikit," ujarnya.

Semakin banyak massa otot, maka semakin mudah membakar kalori.

Baca juga: Ade Rai Terapkan Gaya Hidup Sehat Saat Puasa, Lebih Mudah dengan Fita

Penumpukan lemak pada tubuh tidak terlepas dari pola pikir dan pola perilaku kita terhadap tubuh sendiri, sehingga mempengaruhi pola makan dan pola aktivitas gerak sehari-hari.

Binaragawan dan Co-Creator Program Fita, Ade Rai mengatakan, program ini didesain untuk membantu pengguna membangun pola hidup sehat dengan memahami lebih jauh tentang tubuh manusia itu sendiri untuk mencapai hasil fitness yang lebih maksimal.

Ade Rai menjelaskan jika tubuh manusia terdiri dari otot, tulang, organ, cairan, dan lemak.

Otot, tulang, organ, dan cairan masuk dalam kelompok fat-free mass atau lean body mass, yaitu bobot tubuh murni tanpa berat lemak.

"Banyak orang ingin menurunkan berat badan (weight loss), padahal sebenarnya yang dimaksud adalah menurunkan kadar lemak (fat loss) karena massa otot tetap harus dijaga," ujarnya.

Ade Rai pun mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa otot, seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras.

Ada perbedaan standar massa otot antara laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44 persen untuk usia 18-35 tahun, 36-40 persen untuk usia 36-55 tahun, 32-35 persen untuk usia 56-75 tahun dan tidak jauh dari 31 persen untuk usia 76-85 tahun.

Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah 31-33 persen untuk usia 18-35 tahun, 29-31 persen untuk usia 36-55 tahun, 27-30 persen untuk usia 56-75 tahun dan tidak terlampau jauh dari angka 26 persen saat usia 76-85 tahun.

Baca juga: Ade Rai Ajak Warga Bandung Terapkan Pola Hidup Sehat, Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Konsumsi Makanan

Oleh karena itu, menurut Ade Rai, ketika memulai hidup sehat perlu diawali dengan pondasi pemahaman yang benar.

"Bagi orang yang sudah paham akan manfaat pengaturan pola makan dan aktivitas gerak untuk kesehatan, maka dengan sendirinya akan menjalankan pola makan dan aktivitas gerak yang baik untuk kesehatan," ujarnya.

Pemahaman itulah yang menjadi dasar untuk berperilaku baik terhadap tubuh, tanpa ada rasa tertekan atau terpaksa. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved