Persib Bandung
SUDAH TEPATKAH Desakan Mundur untuk Pelatih Persib Bandung Robert Alberts? Sudah Banyak Contoh
Berdasarkan penelusuran Tribunjabar.id, beberapa pelatih top di kompetisi sepakbola tertinggi di tanah air pun terpaksa menanggalkan jabatannya.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Kemudian Arcan Iurie (2007) yang dipaksa mundur karena tidak berhasil mengangkat performa Persib Bandung yang melorot di papan bawah klasemen.
Jaya Hartono (2010) memilih mundur sesaat sebelum tim bertanding Persita Tangerang dalam ajang Piala Indonesia, alasannya, karena mendapat tekanan manajemen untuk menanggalkan jabatannya.
Nasib tragis justru dialami Daniel Darko Janackovic (2010), Ia justru diminta mundur sebelum menjalani debutnya di Liga 1.
Bahkan permintaan mundurnya bukan hanya dari bobotoh namun juga manajemen, yang merasa tidak yakin dengan kemampuan pelatih asal Serbia tersebut.
Dejan Antonic (2016). Pelatih asal Serbia ini mundur karena tekanan bobotoh, terutama setelah mengalami kekalahan dari Bhayangkara FC, 1-4 pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016.
Terakhir Djajang Nurjaman (2017). Putra daerah yang mampu mengantarkan Persib Bandung juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 tersebut, justru mengalami nasib antiklimaks.
Saat itu, Persib Bandung posisi tim Maung Bandung merosot ke urutan 11.
Akibatnya, bobotoh pun meneriakkan #Djanurout.
Kritikan pedas dan tajam terhadap terdengar sampai ke keluarganya.
Sejak saat itu, Djanur pun memutuskan mundur setelah didesak keluarga, akibat tidak tahan mendengar caci maki bobotoh lewat media sosial dan secara langsung kepada pelatih kelahiran Majalengka, 30 Maret 1959 tersebut. (Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.).