Kasus HIV/Aids di Sumedang Naik Terus, Banyak ODHA yang Pengobatannya Terputus,
Terutama, KPA mendorong para ODHA yang gagal pengobatan atau sedang dalam masa pengobatan tapi terputus.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sumedang terus menggalakkan pengobatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Terutama, KPA mendorong para ODHA yang gagal pengobatan atau sedang dalam masa pengobatan tapi terputus.
"Betul, ada memang beberapa orang yang drop out pengobatannya," kata Kepala Sekretariat KPA Sumedang, Retno Ernawati saat dihubungi TribunJabar.id, Minggu (31/7/2022).
Untuk menyambung kembali ritme pengobatan mereka, KPA Sumedang menggerakkan kader-kader KPA di setiap kecamatan.
"Kami punya sebanyak 20 kader Penganggulangan Aids di Kecamatan. Mereka menelusuri nama dan data orang-orang yang putus berobat," katanya.
Para kader akan mengedukasi kembali para ODHA tentang bahaya putus pengobatan.
Di samping menyediakan akses bagi mereka untuk bisa berobat.
Penyediaan akses itu misalnya mereka diantar langsung oleh para kader KPA untuk berobat.
Di Sumedang, jumlah kasus baru HIV/Aids terus bertambah setiap tahunnya.
Penambahan kasus terjadi sejak tahun 2018.
Kasus-kasus HIV/Aids di Sumedang didominasi oleh hubungan pria sesama jenis
"Para ODHA rata-rata berusia produktif. Meski ada juga yang ditemukan kasus HIV/Aids pada orang lanjut usia," katanya.
Retno mengatakan, khusus kasus HIV/Aids pada orang lanjut usia, bisa jadi orang tersebut terjangkit sudah lama, ketika dia masih muda.
Namun, baru bergejala ketika tua.
"Di Sumedang ada pula kasus yang menyebabkan meninggal dunia," kata Retno.(*)