Baku Tembak di Rumah Jenderal
Ibunda Brigadir J Pertanyakan Kondisi Kaki Kanan Anaknya yang Bengkok
ibu Brigadir Yosua yang mengungkapkan bahwa Brigadir J lahir dalam kondisi sehat secara fisik namun terdapat kejanggalan saat dimakamkan.
TRIBUNJABAR.ID, SUNGAI BAHAR - Malam sebelum pembongkaran makam Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menggelar rapat bersama tim yang akan melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak merupakan kuasa hukum Brigadir J, korban meninggal kasus polisi tembak polisi di rumah jenderal.
Dalam rapat Selasa (26/7/2022) malam itu, hadir pula ibunda Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak.
ibu Brigadir Yosua yang mengungkapkan bahwa Brigadir J lahir dalam kondisi sehat secara fisik namun terdapat kejanggalan saat dimakamkan.
"Ibu almarhum mengatakan ketika anak saya dilahirkan dia fisiknya sempurna mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sempurna. Tetapi ketika meninggal kakinya (Brigadir J) tidak lurus.
"Jadi kaki kiri lurus, kaki kanan bengkok sehingga perlu mendapatkan perhatian dan diminta untuk dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya berkaitan dengan organ vital hingga ginjal," kata Kamarudin Simanjuntak, Selasa malam.
"Kemudian ikut diperiksa juga apakah, mohon maaf, alat kelaminnya masih utuh atau tidak, atau masih ada atau tidak," katanya.
Selanjutnya, pemeriksaan yang diminta pihak keluarga yang perlu dilakukan yakni terkait keutuhan isi perut, luka luar dan dalam.
"Saya minta tadi supaya diperiksa ginjalnya untuk mengetahui kapan dia matinya, karena ada kecurigaan saya pada jam 16.15 di hari 8 Juli masih terbaca (pesan) WhatsApp di handphonenya sehingga apakah ini almarhum yang membuka atau orang lain."
Baca juga: Ibunda Brigadir J Menangis Meraung-raung Panggil Nama Istri Irjen Ferdy Sambo: Ibu Putri, Dimana Kau
Baca juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Tim Forensik Diminta Juga Cermati Bagian Kemaluan
"Karena handphonenya kan diduga telah diretas atau dikuasai si pembunuh," ujarnya.
Situasi Sebelum Brigadir J Tewas
Para ajudan Irjen Ferdy Sambo disebut masih rukun sebelum kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 8 Juli 2022.
Tercatat, Brigadir J adalah satu di antara ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia meninggal dunia di rumah dinas Ferdy.
Situasi rukun antara ajudan Irjen Ferdy Sambo itu berdasarkan hasil pemeriksaan Komnas HAM terhadap enam ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri tersebut.
Meski diperiksa secara terpisah di Kantor Komnas HAM, mereka kompak menyatakan masih bercanda-canda pada pada 8 Juli lalu.