Ridwan Kamil Mendadak Datangi Rumah Guru Ngaji di Cianjur yang Nyaris Roboh
Ridwan Kamil mendatangi rumah Ais Afandi, guru ngaji di Cianjur yang rumahnya nyaris roboh. Ia memberikan bantuan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara mendadak mendatangi rumah Ais Afandi seorang Guru ngaji di Kampung Bunipasir, RT 01/02, Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (26/7/2022)
Kedatangan orang nomor satu di Jabar ini merespons aspirasi yang masuk ke Jabar Quick Response yang melaporkan adanya rumah seorang guru ngaji yang sudah reyot dan doyong serta memerlukan bantuan perbaikan.
Ridwan Kamil pun datang dan membawa kabar bahagia bagi sang guru ngaji dengan membawa bantuan perbaikan rumah dan bantuan usaha bagi istrinya senilai Rp 30 juta.
"Jadi, di Bunipasir ini ada laporan ke Jabar Quick Response, ada rutilahu milik guru ngaji yang butuh bantuan," ujar Emil.
Bagi Kang Emil, Ais Efendi merupakan sosok yang sangat luar biasa.
Pasalnya, ia merupakan guru ngaji yang rutin mengajarkan anak- anak di wilayahnya untuk bisa membaca Iqro.
Terlebih, Ais Afandi ini rutin khatam Al-Qur'an dua kali dalam seminggu.
"Rumah Pak Ais tidak layak, Si Ibunya butuh usaha, jadi saya kasih bantuan Rp 30 juta untuk perbaikan dan dagang istrinya," kata Emil.
Ais Afandi mengucapkan banyak terimakasih kepada Gubernur Jawa Barat atas kedatangan dan bantuan yang diberikan kepada dirinya.
"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Ridwan Kamil," katanya.
Ais menceritakan, awal mula bisa mendapat bantuan dari Kang Emil melalui sambungan pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh anaknya melalui Jabar Quick Respon.
"Awalnya anak saya yang kirimkan WhatsApp dan alhamdulillah direspons," katanya.
Rumah Ais memiliki luas 6X7 meter persegi. Rumah tersebut sudah dibangun sejak tahun 1972 dan belum pernah mengalami perbaikan.
"Kemarin sudah doyong (hampir runtuh), alhamdulillah dengan bantuan ini bisa diperbaiki lagi," katanya.
Baca juga: Kisah Ibu Guru Ngaji Penggembala Domba, Tolak Uang Rp 10 Juta karena Tak Mau Hina Dedi Mulyadi