Cerita Tukang Foto Jalanan di Kota Tua Bandung, Raup Penghasilan Sampai Rp 1-2 Juta Per Hari

Saat ini sudah ada 20 fotografer di wilayah Braga dan Asia Afrika. Mereka melakukan sistem pembagian titik-titik

Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Rian Trianto (22) fotografer jalanan wisatawan di Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Akhir pekan, Kota Bandung selalu didatangi banyak wisatawan baik dalam Kota Bandung atau luar Kota Bandung.

Hal ini pula yang membuat sejumlah orang yang tergabung dalam komumitas fotografer jalanan meraup keuntungan memoto para wisatawan dengan bayaran Rp 5 ribu per foto.

Salah seorang fotografer jalanan, Rian Trianto (22) mengatakan dia baru satu tahun menggeluti profesi menjadi tukang foto jalanan ini. Dia menceritakan dahulu belum banyak tukang foto jalanan dan banyak wisatawan yang ingin difoto.

Baca juga: Tommy Kurniawan Sapa Komunitas Fotografer dan Modeling Subang di Touring Garda Bangsa se-Jawa

"Dulu (2019) itu harganya Rp 10 ribu untuk tiga foto tapi sekarang sudah Rp 5 ribu per satu foto. Nanti dikirimnya via whatsapp," katanya saat ditemui di Jalan Braga, Minggu (24/7/2022).

Salah seorang fotografer jalanan lainnya, Fadil Panca Nugraha (26) mengaku sudah sejak 2019 menjalani profesi yang awalnya oleh Fadil hanya dijadikan sebagai pekerjaan sambilan tetapi kini menjadi profesinya.

Dia menyebut, jasa foto jalanan di sekitar Jalan Braga dan Asia Afrika ini sudah ada sejak 2014 dan jumlahnya baru sekitar empat sampai lima orang.

Dia sebelumnya tergabung di komunitas Cikapundung River Spot (CRS) sebagai karawitan.

"Tapi, sejak 2019 fotografer kan lagi booming ya, maka dibuatlah komunitas fotografer se-Kota Bandung dan akhirnya kami meramaikan jasa foto di kota tua Kota Bandung ini," katanya.

Kata Fadil, saat ini sudah ada 20 fotografer di wilayah Braga dan Asia Afrika. Mereka melakukan sistem pembagian titik-titiknya di Jalan Braga hingga wilayah Alun-alun Bandung dan Gedung Merdeka.

Baca juga: Viral Acara Pernikahan Unik, Digelar di Tengah Sawah, Fotografer Alami Kendala Ini

"Ketika ada kawan yang penuh job di satu titik mereka terkadang menghubungi untuk meminta bantuan. Penghasilan ketika situasi sepi Rp 200 ribu dan ketika ramai seperti lebaran bisa mencapai Rp 1 juta sampai 2 juta," ujarnya.

Fadil bersama rekan-rekan seprofesinya berharap kepada pemerintah untuk dapat melegalkan profesi mereka ini, terlebih pemerintah kota Bandung ada program meningkatkan wisata Kota Bandung.

"Semoga ke depan Bandung menjadi kota forografi se-Internasional," ujarnya yang mengaku sudah terbeli motor hingga beberapa barang dari hasil menjepret di jalanan.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved