Perundungan Anak di Tasik

Perundungan Anak di Tasik, Saking Depresi Korban Tak Mau Makan, Dilarikan ke Rumah Sakit & Meninggal

Korban merasa malu dan depresi. Ia tak mau makan dan minum hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit dan meninggal.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ilustrasi stop perundungan. Seorang bocah berusia 11 tahun di Tasikmalaya meninggal karena menjadi korban perundungan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Anak SD di sebuah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, meninggal lantaran depresi disuruh berbuat tak senonoh dengan kucing lalu videonya menyebar.

Sebelum meninggal dunia dan dirawat di rumah sakit, korban tak mau makan dan minum saking malu hingga depresi.

"Menurut penuturan pihak keluarga, korban sampai tak mau makan dan minum saking malu dan depresi," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Kamis (21/7/2022).

Dalam kondisi tertekan seperti itu, ditambah tak ada asupan makanan, kondisi tubuh korban menurun drastis.

"Melihat kondisi korban makin mengkhawatirkan, pihak keluarga akhirnya membawa korban ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong," kata Ato.

Ato mengaku sangat prihatin dengan adanya kejadian tersebut.

"Ini baru kali pertama ada kasus seperti ini. Kami sungguh prihatin," ujarnya.

Sebelumnya Ato mengungkapkan, pihaknya menerima informasi tentang peristiwa yang terjadi seminggu lalu itu.

Hasil penelusuran termasuk berkomunikasi dengan pihak keluarga, kasus tersebut terjadi lantaran korban menjadi korban perundungan.

Korban diduga dipaksa teman-temannya berbuat tak senonoh dengan kucing.

"Celakanya perbuatan tersebut malah direkam teman-temannya dan kemudian muncul di medsos dan beredar di sekitar tempat tinggal korban," kata Ato.

Akibat kejadian itu, korban yang duduk di bangku kelas V SD itu merasa malu dan tertekan sehingga akhirnya mengalami depresi.

Kata Ibu Korban

Ibu korban, T (39) mengatakan peristiwa ini terjadi pada pekan lalu.

F mengaku ke ibu kandungnya dipaksa menyetubuhi kucing dengan disaksikan teman-temannya sambil diolok-olok dan direkam oleh para pelaku.

Rekaman itu kemudian tersebar.

Setelah rekaman tersebut korban mengalami depresi.

Ia tak mau makan dan minum.

Akhirnya F meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, Minggu (18/7/2022).

Korban juga diketahui selama hidup kerap mengalami perundungan.

Tak hanya dipaksa melakukan aksi tak senonoh dengan kucing, ia juga sering dipukuli teman-teman bermainnya.

Korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

"Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," kata ibu kandung F, T (39), saat dihubungi, Rabu (20/7/2022).

Saat sedang depresi dan tak mau makan dan minum, korban sempat mengeluh sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal dunia.

"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," ujar dia di laman Kompas.com.

Usai kejadian itu, keluarga para pelaku perundungan sempat datang ke rumah dan meminta maaf.

Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya dan meminta hal ini tak terjadi lagi.

"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," ujar dia.

Baca juga: Anak 11 Tahun di Tasik Meninggal Depresi Dipaksa Berbuat Tak Senonoh dengan Kucing, Videonya Beredar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved