Kecelakaan Maut di Cibubur
Pengakuan Sopir Truk Pertamina dalam Kecelakaan Maut di Cibubur, Panik Lari ke Satpam Minta Hal Ini
Sesaat setelah kecelakaan, sang sopir panik hingga lari ke seorang Satpam untuk menenangkan diri. Satpam ungkap pengakuan sopir
Saa itu, truk tangki Pertamina menabrak 2 mobil dan 10 motor di traffic light (TL) CBD, Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi.
Menurut pengakuan sopir truk Pertamina, mobil yang dikendarinya hilang kendali lantaran rem blong.
"Rem blong pak, saya udah pelan-pelan. Anak istri saya gimana nanti," kata Supardi kepada seorang satpam bernama Kunto Wira di sekitar lokasi kejadian seusai terjadi kecelakaan.
Menurut Kunto Wira, sang sopir saat menghampirinya dalam keadaan panik.
Bahkan, Supardi sempat meminta salah seorang satpam yang berada di lokasi untuk membawanya ke pihak berwajib.
"Sopirnya langsung turun, dia lari ke saya, minta tolong dibawa ke pihak yang berwajib," kata Kunto Wira mengurai kesaksiannya saat bertemu dengan sopir truk Pertamina di lokasi kecelakaan.
Saat itu, ia meminta sang sopir untuk menenangkan diri di dalam pos satpam.
"Saya bilang tenang dulu. Kita nunggu pihak berwajib datang, baru saya serahkan. Makanya sopir kemarin saya amankan di pos saya gitu," ucap Kunto.
Baca juga: Foto-foto Kecelakaan Maut di Cibubur Truk Tangki Pertamina Tabrak Puluhan Motor, TNI pun Jadi Korban
Polisi Lakukan Olah TKP
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang di Jalan Alternatif Cibubur atau Jalan Transyogi, Bekasi, awa Barat, Selasa (19/7/2022).
Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif, ada 13 titik pemotretan yang diambil guna menganalisis kejadian.
"Yang kami lakukan adalah mengambil 13 titik pemotretan pengambilan scanner ini, diharapkan dari 13 ini, kita bisa menggambarkan kronologi terjadinya awal kecelakaan yaitu pada awal, saat, sampai dengan akhir terjadinya kecelakaan," ujarnya kepada wartawan di lokasi.
Dengan adanya alat bantu tersebut, diharapkan mampu menggambarkan seluruh gambaran yang terjadi saat peristiwa mengenaskan tersebut.
Terkait penyebab kejadian yang diduga akibat rem blong, kata Kombes Latif, masih dalam pencarian fakta, dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pengecekan.
"Sehingga dari situ akan kita temukan kendaraan ini layak, khusunya masalah remnya. Karena dugaan sementara kan rem tidak berfungsi. Nah nanti dugaan sopir bagaimana, akan kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.