Ini 3 Jalur Rawan Kecelakaan di Subang, Polisi Sebut Penyebab Utama Kecelakaan adalah Faktor Manusia

Menurut Endang, Kecelakaan yang sering terjadi di ketiga jalur tersebut umumnya diakibatkan medan jalan dan faktor kendaraan serta manusia.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
Dok. Humas Polsek Pamanukan
Mobil pikap terbakar di Jalur Pantura Pamanukan, Senin (11/7/2022) dini hari. Sebanyak empat orang meninggal dunia. Kecelakaan yang sering terjadi di tiga jalur maut di Subang umumnya diakibatkan medan jalan dan faktor kendaraan serta manusia. (Dok. Humas Polsek Pamanukan) 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Subang, tiap bulannya tergolong tinggi bahkan mencapai puluhan kasus serta menimbulkan korban jiwa yang cukup jumlahnya juga cukup banyak.

Seperti halnya peristiwa terakhir atau seminggu lalu di mana mobil pikap pengangkut suporter Timnas Indonesia U-19 mengalami kecelakaan di Jalur Pantura dan terbakar hingga menewaskan 4 orang.

Kanit Gakkum atau Laka Lantas Polres Subang IPDA Endang Sudrajat mengatakan, kebanyakan kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi di daerah selatan yakni jalur wisata Jalan Cagak-Ciater, dan Tol Cipali serta jalur  Pantura. 

"Ketiga jalur tersebut merupakan jalur yang sering atau Jalaur rawan terjadinya kecelakaan lalulintas di Kabupaten Subang," ujar IPDA Endang Sudrajat, kepada Tribunjabar.id Rabu(20/7/2022)

Menurut Endang, Kecelakaan yang sering terjadi di ketiga jalur tersebut umumnya diakibatkan medan jalan dan faktor kendaraan serta manusia.

"Jalur wisata Ciater Subang, seperti Tanjakan Emen adalah jalur yang paling rawan Laka dikarenakan jalan yang menanjak dan menurun."

"Jika tidak lihai mengemudikan kendaraan dan kendaraan tak berfungsi dengan baik bisa berbahaya bagi pengendara sendiri maupun pengendara lain."

"Selain itu jalur tersebut juga sangat padat kendaraan wisata khususnya di akhir pekan," kata Endang.

Baca juga: Kasus Subang Ini Bahayakan Warga Sekitar, Tak Sesuai Prosedur saat Selundupkan LPG, Rawan Meledak

Selain jalur selatan atau jalur Wisata Ciater, juga ada jalur Pantura yang membentang sepanjang 45 Km di Kabupaten Subang, yang dikenal sebagai jalur tengkorak karena sering terjadi kecelakaan.

"Jalur Pantura juga sangat rawan Laka tak hanya dialami oleh kendaraan R4 namun R2 juga sering mengalami kecelakaan" ucapnya

Di Jalur Pantura sendiri, Kata Endang, selain jalurnya yang lurus membuat pengendara terlena, juga minim penerangan jalan dan banyak pengendara yang tak tertib berlalulintas disana.

" Jalur tengkorak  ini sering terjadi lakalantas, karena masih minimnya kesadaran warga maupun pengendara untuk berdisiplin berlalulintas yang baik dan benar," katanya

"Di Jalur Pantura Subang, kecelakaan yang paling sering menimpa kendaraan R2, karena disana masih banyak motor yang tak disiplin berkendara seperti kecepatan tinggi dan tak pakai helm, sehingga ketika mengalami kecelakaan akhirnya berakibat fatal," imbuhnya.

Sementara di jalur Tol Cipali, kecelakaan umumnya terjadi akibat pengemudi mengantuk sehingga tak bisa mengendalikan kemudi, seperti yang terjadi antara truk bermuatan ayam yang bertabrakan dengan PO Primajasa beberapa waktu lalu.

"Kita juga menghimbau pengendara di Tol Cipali lebih memperhatikan aspek keselamatan, kalau ngantuk lebih baik beristirahat di rest area, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,"katanya

Selain itu, kami juga sudah meminta pihak pengelola Tol Cipali untuk lebih dalam mengeruk tanah pembatas jalan yang tak ada pembatas jalannya.

"Kita minta tanah pembatas jalan yang tak ada papan atau besi pembatas untuk dikeruk, hal tersebut agar jika ada kendaraan yang hilang kendali dan menyebrang keluar arus bisa terbendung di tanah yang dikeruk lebih dalam tersebut," tuturnya

Dikatakan Endang, saat ini tanah pembatas jalan di Tol Cipali masih landai sehingga masih bisa diseberangi oleh kendaraan yang hilang kendali.

"Saat ini tanah pembatas jalan di Tol Cipali posisinya tidak begitu dalam, sehingga jika ada mobil yang hilang kendali langsung nyebrang ke jalur berlawanan sehingga kecelakaan tak bisa dihindari," pungkasnya.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved