Banjir Bandang di Garut Sudah Surut, Kantor SAR Bandung Tarik Personel dari Lokasi Bencana
Jumaril mengatakan, menurut data yang terhimpun, ada 14 kecamatan di Garut yang terkena banjir. Garut Kota dan Tarogong Kidul paling parah.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kantor SAR Bandung, Sabtu (16/7/2022) malam, telah menarik personel yang dikerahkan dalam pencarian dan pertolongan korban banjir bandang di Kabupaten Garut.
Penarikan ini dilakukan karena situasi di lokasi kejadian banjir dinilai kondusif.
Di banyak lokasi banjir, sudah tak ada korban yang perlu dievakuasi.
"Ya malam ini kami sudah mau perjalanan pulang, tapi teman-teman BPBD lanjut ke pasca-bencana," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, kepada TribunJabar.id, saat dihubungi dari Sumedang.
Baca juga: Banjir Terjang Garut Kemarin, Belasan Rumah Lenyap, Kedalaman Air hingga 2,5 Meter
Dia mengatakan, menurut data yang terhimpun, ada 14 kecamatan di Garut yang terkena banjir.
Namun, dua kecamatan, yakni Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Tarogong Kidul, adalah yang terparah.
Dua wilayah ini terlintasi Sungai Cimanuk yang meluap dan menjadi muasal banjir.
"Garut sudah kondusif, air sudah surut semua. Sudah normal," katanya.
Jumaril mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir itu.
Warga ada yang secara mandiri mengevakuasi diri mereka dan keluarga sebelum banjir benar-benar membesar.
"Yang dievakuasi sama kami tidak banyak. Pada dasarnya sudah ada upaya warga untuk evakuasi mandiri," katanya.
Baca juga: Warga Garut Waspada, BMKG Prediksi Intensitas Hujan Masih Tinggi, Khawatir Banjir di Garut Terulang
Jumaril mengimbau agar warga Garut, umumnya warga Jawa Barat, senantiasa waspada.
Kewaspadaan bisa dimulai dengan selalu memperhatikan prakiraan cuaca.
"Tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca."
"Kemudian, kalau memang turun hujan cukup deras dengan intensitas lama, ya kemudian kalau kondisi darurat, segera menghubungi intansi terkait, termasuk Basarnas," katanya.
Warga bisa menghubungi Kantor SAR Bandung melalui nomor telepon 115.