Taman Baca ''Maca jeung Ka Ria'', Alternatif Anak-anak di Cijeungjing Sumedang Istirahat dari Gawai
Taman baca di daerah Bendungan Jatigede ini diharapkan menjadi alternatif baru tempat bergaul bagi anak-anak
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Filsuf Cina Confucius berkata, jika punya rencana setahun maka tanamlah padi, jika punya rencana sepuluh tahun maka tanamlah pohon, dan jika punya rencana 100 tahun maka didiklah manusia.
Semangat Confucius itulah yang melatarbelakangi hadirnya taman bacaan "Maca jeung Ka Ria" di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Nama itu juga akronim dari “taman bacaan Cijeungjing suka ceria”.
Taman baca di daerah yang kini menjadi daerah dengan objek vital nasional, yakni Bendungan Jatigede ini diharapkan menjadi alternatif baru tempat bergaul bagi anak-anak dan kaum muda di daerah ini.
Baca juga: Cibiran Jadi Motivasi, Juru Parkir Ini Bisa Membangun Sekolah, Masjid, Pesantren, dan Taman Bacaan
Vivid Silmi Kaffah, Patriot Desa Jawa Barat yang menggagas taman baca tersebut mengatakan bahwa dia khawatir denga pergaulan anak-anak dan kaum muda di Jatigede yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai.
Memang gawai tidak sepenuhnya digunakan untuk permainan belaka. Namun, energi anak-anak dan kaum muda tetap mesti diarahkan kepada saluran yang positif.
"Taman baca ini lebih ke gerakan membaca dengan Perpustakaan Desa Cijeungjing sebagai basisnya. Taman baca ini diresmikan Sabtu (2/7/2022) di Balai Desa Cijeungjing," kata Vivid, Senin malam (4/7/2022) di Sumedang.
Dia mengatakan, aktivitas membaca buku bisa menjadi saluran yang positif yang bisa menjadikan anak-anak dan kaum muda Cijeungjing istirahat sejenak dari bermain gawai.
"Pengamatan kami, anak-anak sudah bermain gawai dengan permainan online-nya. Di antara dampaknya, banyak anak-anak dan pemuda lupa waktu, seharian habis tidak melakukan kegiatan lain, dan itu sangat bahaya," kata Vivid.
Bahaya yang didapat bisa dari segi kesehatan fisik karena tidak banyak bergerak, atau dari kesehatan pikiran karena tidak banyak mendapat asupan informasi berkualitas.
Baca juga: Resmikan Taman Bacaan di Sespim Polri, PT Gramedia Perkaya Referensi Buku Bagi Anak-Anak
"Saya bekerja sama dengan penggerak lokal Desa Cijeungjing, Erum Rumsinah menjawab kekhawatiran kami akan generasi pelanjut. Maka kami hadirkan taman baca ini," katanya.
Harapannya, gerakan ini dapat mengembalikan cita-cita bangsa untuk menciptakan generasi-generasi muda yang cerdas dan berwawasan tinggi dengan membagi waktu bermain dan belajar serta memicu kembali untuk giat membaca buku.
“Memang tidak akan langsung panen. Tapi panennya nanti 10 bahkan 20 tahun ke depan, maka dari itu kita tanam bibitnya terlebih dahulu," katanya.
Pada Sabtu itu, kegiatan peresmian Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat di Desa Cijeungjing dihadiri oleh Kepala Desa Cijeungjing, SSPMD Patriot Desa Kabupaten Sumedang, Bunda Literasi Kecamatan Jatigede beserta Pokja Literasi, Forum TBM Kabupaten Sumedang dan kolaborator TBM Panti Baca Cerita.
Kegiatan acara ini berjalan sukses dengan kegiatan acara simbolis pemberian Surat Keputusan Kepala Desa Cijeungjing atas legalitas anggota pengurus perpustakaan desa/taman bacaan masyarakat “Maca jeung Ka Ria” Desa Cijeungjing juga simbolis pemberian buku bacaan anak oleh Bunda Literasi Kecamatan Jatigede.
Juga di akhir oleh kegiatan acara nonton bareng film yang berjudul “Jaga” di mana seorang pemuda yang berusia 8 tahun berjuang untuk mewujudkan mimpinya dengan keadaan ekonomi yang sederhana namun dapat membuktikan dengan tekad dan daya juang tinggi untuk menjadi manusia yang sukses dimasa yang akan datang.
Baca juga: Taman Bacaan Garuda Gratis di Kota Cimahi Tinggal Kenangan, Kini yang Terlihat Bukan Lagi Rak Buku