Kepala DKPP Jabar Sebut Harga Hewan Kurban Tak Terpengaruh Wabah PMK, Jaminan Hewan Sehat
Kerja pemerintah dan semangat peternak membuahkan hasil. Paling tidak, harga hewan ternak tidak anjlok menjelang Iduladha.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG- Upaya pemerintah untuk menanggulangi penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilakukan.
Selain pemberian obat dan vaksinasi, penyembuhan hewan ternak juga dilakukan dengan metode tradisional.
Kerja pemerintah dan semangat peternak membuahkan hasil. Paling tidak, harga hewan ternak tidak anjlok menjelang Iduladha.
"Sama lah dari penjualan, harga tidak terlalu naik dan tidak terlalu turun, masih sesuai standar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Muhammad Arifin, di Sumedang, Senin (4/7/2022).
Dia mengatakan kestabilan harga dikarenakan ada jaminan hewan kurban sehat. Menurutnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah memerintahkan penanganan khusus wabah PMK.
Baca juga: Vaksinasi PMK untuk Ternak di Jawa Barat Sudah 50 Persen Lebih, Targetkan Tercapai 100 Persen
Gubernur telah melepas tim pemeriksa hewan kurban yang hasil pemeriksaannya menjadi jaminan bahwa hewan layak disembelih untuk ibadah kurban.
Arifin mengatakan, selain dari jaminan kesehatan dan harga hewan kurban stabil, peternak tidak satupun yang mengeluh kekurangan stok ternak.
"Tidak ada yang menyebut tidak tersedia, tidak ada keluhan," katanya.
Pemeriksaan hewa kurban menjadi dasar bagi peternak untuk terus menjaga kesehatan hewan ternak.
"Para peternak kemudian menerapkan bio-security, sudah dilakukan, jadi aman untuk kurban," kata Arifin.
Di Jawa Barat, vaksinasi ternak sudah mencapai 50 persen. Pekan ini, vaksinasi ditargetkan selesai 100 persen.