Seorang Pria Meninggal Dianiaya Gerombolan Bermotor, Polres Sukabumi Turun ke Jalan, Lakukan Operasi
Polisi melakupan operasi KRYD untuk mencegah terulangnya peristiwa penganiayaan oleh gerombolan bermotor.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBNJABAR.ID, SUKABUMI - Setelah kejadian meninggalnya seorang pria bernama Supyani (24) akibat dianiaya gerombolan bermotor di Jalan Raya Jayanti, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, polisi memperketat keamanan.
Peristiwa kelam itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (1/7/2022) malam.
Sabtu (2/7/2022) malam Polres Sukabumi melakukan pengetatan pengamanan di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya dalam operasi Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD).
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah melalui Kasi Humas, Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, operasi malam ini dibagi dua tim dan difokuskan untuk mengantisipasi kejahatan geng motor.
"Jadi patroli malam ini dibagi dua tim, satu tim mengarah dari Palabuhanratu menuju Cisolok, yang satu lagi mengarah menuju Citarik (arah lokasi pembacokan) dan nanti titik kumpul di Jalan Siliwagi. Kegiatan kepolisian yang ditingkatkan atau KRYD dengan sasaran pertama yaitu keberadaan geng motor, yang kedua senjata tajam dan pencurian dengan kekerasan," kata Aah saat operasi.
"Khusus malam ini tujuan patroli untuk mengantisipasi terulangnya kembali kejadian kemarin malam," ucapnya.
Berdasarkan pantauan, saat ini kondisi masih aman, polisi belum mendapati keberadaan geng motor ataupun tindak kejahatan lain.
Diberitakan sebelumnya, dokter ahli forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan, hasil autopsi korban Supyani mengalami luka kekerasan benda tajam di bagian dada dan punggung.
Ia menyebut, luka di dada tembus ke jantung sehingga terjadi pendarahan.
"Dua kekerasan tajam di dada dan di punggung. Kekerasan benda tajam di dada menembus ke jantung sehingga menyebabkan pendarahan, habis darah," kata Arif usai otopsi di RSUD Sekarwangi Cibadak, Sabtu (27/2022).
Ia tidak bisa memastikan luka yang dialami korban merupakan luka bacok atau bukan.
Namun, ia menegaskan luka itu merupakan kekerasan dari benda tajam.
"Ada kekerasan tajam di dada dan di punggung, ditusuk atau apa enggak tahu saya," ujar Arif.
Korban telah dimakamkan di TPU Pasir Heulang didekat tempat tinggalnya di Kamung Gentong, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu.
Sebelum tewas korban pamit ke keluarga untuk pergi nonton bareng (Nobar) pertandingan Persib Bandung vs PSS Sleman.
"Iya katanya tadi mau nonton Persib ramai-ramai di sana (Palabuhanratu), sampai situ saya kurang paham, saya taunya dia udah meninggal, kalau saya kan gak tahu menau karena tadinya saya tadi lagi mancing sama kakak, ada undangan, ada kejadian katanya, ternyata (korban) udah ada di rumah sakit udah meninggal," ujar kakak ipar korban, Amun (38) di rumah duka.
Di lokasi kejadian, warga setempat Jamal (40) mengatakan, saat kejadian awalnya ia mendengar suara keributan, saat dilihat ternyata terdapat seorang pengendara yang dibacok gerombolan bermotor sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (1/7/2022) malam.
Saat itu, pengendara tersebut melaju dari arah Bagbagan menuju Palabuhanratu.
Menurutnya, peristiwa itu tidak berlangsung lama, para pelaku langsung berlarian dan korban juga sempat berusaha melarikan diri dari hajaran pelaku.
Baca juga: Darah Berceceran di Lokasi Penganiayaan di Sukabumi, Satu Orang Meninggal, Pelaku Gerombolan Motor
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/KRYD-Polres-Sukabumi-2-Juli-2022.jpg)