Harga Kepokmas di Bandung Barat Masih Naik-Turun, Minyak Goreng Cenderung Turun
Harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih naik turun.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Satu pekan menjelang Hari Raya Iduladha, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih naik turun.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, harga minyak goreng curah dari asalnya Rp 17 ribu per liter turun menjadi Rp 16 ribu per liter. Minyak goreng kemasan sederhana dari Rp 22.500 per liter turun menjadi Rp 21.500 per liter.
"Sedangkan untuk minyak goreng kemasan dengan merek dari Rp 23 ribu per liter menjadi 22 ribu per liter," ujar Kepala Bidang Perdagangan Disperindag KBB, Asep M Azhar, saat dihubungi, Minggu (2/7/2022).
Untuk harga daging sapi lokal, kata Asep, saat ini berada di angka Rp 135 ribu. Daging ayam broiler Rp 34 ribu.
Baca juga: Perusahaan yang Bikin 46 Calon Haji Dideportasi Disebut Asal Lembang, Ini Respons Kemenag KBB
"Secara keseluruhan harga kepokmas masih stabil. Hanya saja untuk minyak goreng yang kemarin-kemarin harganya tinggi, sekarang mulai turun," kata Asep.
Kendati demikian, kata dia, ada sejumlah komoditas yang harganya masih tinggi seperti cabai merah yang tembus Rp 120 ribu dan cabai rawit hijau Rp 90 ribu.
"Sementara bawang merah mengalami kenaikan harga menjadi Rp 70 ribu dari asalnya Rp 60 ribu," ucapnya.
Baca juga: Wakil Grup Neraka Tidak Ada di Semifinal Piala Presiden 2022, Bhayangkara FC Susul Persib Bandung
Asep mengatakan, masih tingginya harga komoditas sayuran, terutama cabai rawit itu karena dipengaruhi faktor alam, sehingga pasokan barang dari petani pun berkurang.
"Selain itu banyak tanaman sayuran yang busuk karena diguyur hujan terus-menerus," ujar Asep.
Dengan adanya kenaikan harga komoditas cabai ini, Asep meminta masyarakat untuk bersabar karena kenaikan harga ini bukan kebijakan dari pemerintah.
"Faktornya juga macam-macam. Jadi saya harap untuk masyarakat tetap sabar," katanya. (*)