Pulih dari Krisis Pandemi Covid-19, Negara-negara di Dunia Butuh Kolaborasi Internasional

Kolaborasi antar negara menjadi kunci, dalam upaya pemulihan setiap sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurraman
Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB bertajuk "International Collaboration for Quality of Life Development: Smarter World Living Lab," Kamis 30 Juni 2022. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kolaborasi antarnegara menjadi kunci, dalam upaya pemulihan setiap sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Suryopratomo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, dalam webinar yang digelar oleh Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB bertajuk "International Collaboration for Quality of Life Development: Smarter World Living Lab," Kamis 30 Juni 2022.

Dalam Presidensi Indonesia di G20, kata dia, Presiden Jokowi juga menekankan pada pentingnya inklusivitas dan kebersamaan antara negara-negara di dunia untuk terlibat dalam perwujudan tujuan global yaitu pulih dari krisis pandemi Covid-19.

Baca juga: Anak Buah Vladimir Putin Dipastikan ke Bali Awal Juli, Presiden Rusia Akan Ikut KTT G20

"Kerjasama dalam skala global berarti setiap negara mengesampingkan segala perbedaan demi mewujudkan sebuah tujuan bersama," ujar Suryopratomo.

Hal serupa diungkapkan Rosan Perkasa Roeslani, duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Menurutnya, kolaborasi internasional dan multilateralisme merupakan kunci dalam mengatasi masalah global multidimensional yang dihadapi oleh dunia saat ini seperti dampak dari pandemi Covid-19, disrupsi rantai pasok dunia, perubahan iklim, dan konflik Rusia-Ukraina.

"Indonesia sebagai Presidensi G20 dalam mengatasi masalah-masalah yang ada dengan mengangkat tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi ke arah energi yang berkelanjutan," ujar Rosan.

Ketua Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB, Prof. Suhono Supangkat, menambahkan bahwa digitalisasi merupakan katalisator dalam upaya pemulihan setiap sektor baik sektor ekonomi, lingkungan, kesehatan dan lainnya.

Prof. Suhono menegaskan betapa pentingnya digitalisasi dalam menyukseskan agenda-agenda G20.
Misalnya, kata dia, dalam mendukung perbaikan arsitektur kesehatan, Indonesia melakukan digitalisasi, meluncurkan aplikasi Peduli Lindungi yang berisi informasi penting yang saling terintegrasi tentang penanganan pandemi Covid-19.

"Smarter the World” merupakan salah satu tagline dalam T20 yang kongruen dengan digitalisasi. “Smarter the world living lab” merupakan sebuah kolaborasi internasional yang mempertemukan inovasi-inovasi dari berbagai sektor dalam memecahkan isu kompleks baik di perkotaan maupun pedesaan," ujar Suhono.

Webinar dilanjutkan dengan sesi presentasi dari sejumlah petinggi diantaranya, Hiramsyah S. Thalib CEO PT Gobel International, Anbumozhi Venkatachalam Co-Chair and researcher TF2 T20, Irvan Yasni CEO Technology Advisory and Bussiness Sinar Mas Land dan Joel Myers selaku Chair of Smart Cities for the IEEE IoT Initiative.

Baca juga: Ini Skenario Presidensi G20 Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Global Menurut Airlangga Hartarto

Semua pemateri menyampaikan presentasi tentang kolaborasi dalam pemulihan krisis global dari pandemi Covid-19 serta digitalisasi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved