5 Ekor Sapi Mati Terpapar PMK, Dibeli dari Program Ketahanan Pangan Desa Ciranjang Cianjur
Sekretaris Desa Ciranjang, Irfan Ubaedillah, mengatakan lima ekor sapi yang mati memang sempat memiliki gejala terpapar PMK.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Lima ekor sapi milik Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mati diduga terpapar PMK ( penyakit mulut dan kuku ).
Semula, kelima sapi itu masuk program ketahanan pangan warga.
Akibat matinya lima ekor sapi tersebut, Desa Ciranjang diduga mengalami kerugian sebesar Rp 100 juta.
Sekretaris Desa Ciranjang, Irfan Ubaedillah, mengatakan awal mula program ketahanan pangan Desa Ciranjang menganggarkan Rp 320 juta untuk pembelian 16 ekor sapi.
Waktu berjalan, surat edaran tentang program ketahanan pangan menyebut ternak yang boleh dibeli adalah domba.
Sekdes menyebut surat edaran keluar setelah anggaran dibelanjakan.
Baca juga: Bandung Butuh Tambahan Vaksin PMK, Sudah 126 dari 200 Dosis Telah Disuntikkan
"Rp 320 juta tersebut merupakan persentase program ketahanan pangan dari dana desa. Setelah sapi dibeli, surat edaran keluar. Jadi, kami tetap melanjutkan meskipun sudah rugi," ujarnya saat ditemui di Desa Ciranjang, Kamis (30/6/2022).
Irfan mengatakan, lima ekor sapi yang mati memang sempat memiliki gejala terpapar PMK.
"Mulutnya berbusa, kakinya kaku seperti terpapar PMK," katanya.
Irfan mengatakan, 11 ekor sapi masih dikelola oleh pihak yang dikerjasamakan dan berpengalaman beternak sapi.
"Sebelumnya pihak dinas sudah melakukan pemeriksaan beberapa kali. Terkait pelaporan kematian ini juga sudah saya laporkan kepada pihak kecamatan," kata Irfan.