Bocah 11 Tahun yang Dirudapaksa 4 Pria di Ciamis Sempat Diperiksa Kesehatan Atas Dorongan Ibu-ibu

korban diperiksa kesehatannya atas dasar dorongan ibu-ibu setempat setelah korban diduga dirudapaksa oleh 4 orang.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
SHUTTERSTOCK
ilustrasi rudapaksa terhadap gadis. Anak piatu berusia 11 tahun di Kabupaten Ciamis diduga dirudapaksa oleh 4 orang lelaki 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Anak piatu berusia 11 tahun di Kabupaten Ciamis diduga dirudapaksa oleh 4 orang lelaki yang masih tetangganya. Seorang Bidan sekaligus tetangganya sempat mengecek kondisi kesehatan korban.

Bidan Tati mengatakan, korban diperiksa kesehatannya atas dasar dorongan ibu-ibu setempat setelah korban diduga dirudapaksa oleh 4 orang.

"Kan gini, saya sama SM masih tetangga dan melihat kondisi tubuh sekarang dan dulu itu beda. Awalnya saya diam, karena mungkin sekarang kondisi tubuhnya makin membesar. Sudah gitu, ibu-ibu disini pada bicara minta tolong suruh dilihat kondisi SM," ujarnya kepada sejumlah wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (28/6/2022) pagi.

Baca juga: Korban Rudapaksa oleh Ayah Kandung di Garut Kini Dalam Perawatan Intensif di P2TP2A

Karena pekerjaannya sebagai Bidan dan memeriksa, kemudian Ia mengecek kesehatan SM.

"Jadi, SM disuruh kencing dulu. Kita ingin tahu, tapi hasilnya negatif. Terus, saya kasih vitamin C," kata Tati.

Kemudian, Tati pun sempat bertanya kepada SM dengan apa yang telah dialaminya.

"Kan saya dengar digituin (rudapaksa) sama orang, terus saya bertanya ke SM, dan SM pun bicara bahwa memang digituin sama orang yang dipanggil (ke Polsek Banjarsari)," katanya.

Kalau kejadiannya katanya sudah lama, ada sekitar dua bulan ke belakang.

"Awalnya, memang saya gak tahu, tapi tahu-tahu waktu saya ke kantor ada dokter yang bicara ada tetangga saya yang jadi korban. Hasil visumnya, ada robekan (di bagian kemaluannya)."

"Saya memang gak tahu hasil visumnya, hanya mendengar dari dokter yang memeriksa SM," ucap Tati.

Tati mengaku, saat mengecek kesehatannya tidak sempat melihat kemaluannya.

"Karena saya hanya mengelihat hasil kesehatannya saja, ibu-ibu disini juga nyuruhnya gitu," ujarnya.

Baca juga: PILU Bocah Piatu di Ciamis Dirudapaksa 4 Pria, Termasuk Penjaga Desa dan Ayah Tirinya

Kalau ada perbedaan di postur tubuh SM, menurutnya, di usianya yang masih berusia 11 menginjak 12 tahun itu mungkin sedang dimasa mau hed (menstruasi).

"Hormonnya naik, jadi badannya membesar. Tapi kan, orang lain curiganya takut hamil karena sempat digituin," ucap Ia.

Sementara Ia yang kebetulan sebagai tetangganya merasa prihatin, karena terduga pelaku hanya diselesaikan secara islah dan setelah islah keluar begitu saja dari Kantor Polisi.

"Gak enak atuh, jadi gak sesuai. Ini kalau menimpa putri saya, disentuh orang pasti kita pasang badan. Ditambah kan, kondisi keluarga korban kan seperti itu (SM hanya tinggal bersama ayahnya yang seorang pemulung dan keterbatasan mental)," ucapnya.

Diketahui, sebelumnya Informasi yang diterima Tribunjabar.id, peristiwa dugaan rudapaksa tersebut terjadi 4 bulan ke belakang di lahan persawahan yang masih berada di wilayah Desa tersebut.

Anak piatu berinisial SM ini diduga dirudapaksa oleh 4 orang berinisial D yang seorang penjaga Desa, S tukang kayu, C bapa Tiri korban dan berinisial W yang masih keluarga korban.

SM memiliki Ayah berinisial T (42) yang pekerjaannya hanya seorang pemulung (tukang rongsok) dengan penghasilan setiap harinya sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.

Dan T merupakan seorang ayah yang memiliki keterbatasan mental dan hanya bisa pasrah dengan kejadian tersebut. *

Baca juga: Pengasuh Pondok Pesantren Ini Dilaporkan ke Polisi, Diduga Rudapaksa 5 Santriwati dan 1 Santriwan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved