Kecelakaan Maut di Tasikmalaya
Misteri Pohon Mahoni, Diyakini Warga Sebagai 'Penyelamat' Bus Pariwisata Masuk Jurang di Tasikmalaya
Kecelakaan bus pariwisata masuk jurang di jalan raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (25/6) dini hari, menyisakan misteri.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kecelakaan bus pariwisata masuk jurang di jalan raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (25/6) dini hari, menyisakan misteri.
Sejumlah warga di lokasi musibah, di betulan Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, percaya adanya "sosok penyelamat" dalam musibah tersebut.
Kendati musibah itu telah menewaskan empat penumpangnya, warga percaya, jika tak ada "sosok" tersebut, jatuhnya korban akan lebih banyak.
Apa "sosok penyelamat" yang disebut-sebut warga itu?
Baca juga: Begini Nasib Sopir Bus Maut yang Masuk Jurang di Tasikmalaya, Terancam Hukuman 12 Tahun
Ternyata bukan hal mistis, tapi sebuah pohon mahoni besar yang terdapat di tepi tebing, persis lokasi bus masuk jurang.
Pohon mahoni tersebut seolah menjadi media yang memperlambat laju bus saat masuk jurang.
"Pohon mahoni itu berdiri di tepian tebing sehingga saat ditabrak bus langsung ikut tumbang ke jurang karena akar-akarnya hanya menempel di tebing. Tapi sekaligus juga menahan laju bus saat terjun ke jurang," kata Eno (64), warga setempat, saat ditemui di lokasi, Senin (27/6/2022).

Tidak terbayang, kata Eno, jika tak ada pohon mahoni berdiameter sekitar 50 cm tersebut membuat laju bus saat masuk jurang jauh lebih cepat.
"Jumlah korban pasti akan lebih banyak. Apalagi posisi bus terbalik saat mendarat di dasar jurang yang terdapat sungai itu," ujar Eno.
Di mata Eno, di balik musibah bus pariwisata yang mengangkut 59 keluarga guru SD Sayang, Jatinangor, Sumedang, ini ada sebuah keajaiban.
"Jumlah penumpang begitu banyak. Bus masuk jurang dengan posisi terbalik dan kondisinya tak berbentuk lagi. Tapi minim korban."
"Kami percaya itu syareatnya berkat keberadaan pohon mahoni," kata Eno.
Pohon mahoni tersebut sempat dipotong-potong untuk memudahkan proses evakuasi.
Kemudian bagian tunggulnya yang besar diderek ke atas dan digeletakkan di seberang lokasi. (*)