Emak-Emak di Derwati Kota Bandung Sulap Sampah Plastik Jadi Kursi
Untuk membuat kursi, dibutuhkan 19 botol bekas air mineral, diisi sampah plastik bersih kering dan sudah dicacah.
Penulis: Tiah SM | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Puluhan emak-emak di Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, menyulap sampah plastik jadi kursi.
Para emak-emak tampak semangat membuat kursi dari bekas botol air mineral diisi sampah plastik bekas kopi, mi, biskuit, dan bungkus plastik lainnya di Kantor Kelurahan Derwati, Selasa (28/6/2022).
Selama 4 jam mengikuti pelatihan, canda gurau terus berlangsung. Para peserta berlomba mengisi botol sepadat-padatnya.
Peserta yang paling padat dan paling cepat mengisi botol mendapat hadiah.
Lurah Derwati Boedhi Slamet minta agar mulai sekarang warga mengumpulkan plastik-plastik bekas untuk jadi bahan pembuatan kursi. Selain ada nilai ekonomi, juga mengurangi sampah plastik.
"Selama ini sampah bekas kopi dijadikan tikar dan tas, tapi kini bisa jadi kursi," ujar Boedi.
Baca juga: Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Lakukan Aksi Bersih di Tiga Pantai, Sampah Plastik Mendominasi
Boedhi berharap kader PKK yang ikut pelatihan pengolahan sampah plastik agar ilmu yang didapat dibagikan ke saudara dan tetangga.
Boedhi minta Alfamart tidak hanya memberikan pelatihan pengurangan sampah, teapi membantu fasilitas terkait penanganan sampah minimal bantuan tong sampah di SETIAP RW.
"Kelurahan Derwati memiliki 13 RW saar ini butuh tong sampah yang memadai, bisa memisahkan sampah organik dan anorganik," ujar Boedhi.
Branch Corporate Communication Alfamart Elisa Refila, menanggapi permintaan Lurah Derwati.
"Alfamart sangat peduli terhadap program pemerintah khususnya terkait lingkungan hidup bidang diet kantong plastik," ujar Elisa.
Ia minta kepada peserta pelatihan pengolahan sampah agar mengurangi kantong plastik dengan cara berbelanja membawa kantong sendiri.
Elisa mengatakan kepedulian Alfamart terkait lingkungan hidup, tiap tahun memberikan CSR dengan mengadakan pelatihan pengolahan sampah rumah tangga.
Baca juga: Warga Batununggal Bandung Kini Kekurangan Sampah Plastik, Diubah Jadi Paving Blok
" Kami menyediakan kantong belanja ramah lingkungan bisa dipakai berulang ulang," ujarnya.
Sementara itu mentor pelatihan pembuatan ecobrick, Abdullah Umar Marsela, mengatakan, ecobrick adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat.
Kegiatan ini dapat membantu mengurangi penumpukan sampah plastik di Kota Bandung .
Menurut Umar, Ecobricks merupakan solusi praktis dan murah untuk mengurangi limbah plastik, caranya ampah plastik digunting kecil-kecil lalu dimasukkan ke botol plastik kemudian dipadatkan menggunakan stik drum.
Standart berat umum untuk kemasan botol plastik 600 ml adalah 200 gram.
Untuk membuat kursi, dibutuhkan 19 botol bekas air mineral, diisi sampah plastik bersih kering dan sudah dicacah.
Kursi agar tidak patah atau ambruk, botol diisi dengan sampah plastik kemudian dipadatkan pakai bambu.
"Perlu dicatat 19 botol harus satu ukuran dan merek yang sama agar tinggi dan besarnya sama," ujar Umar.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat kursi 19 botol sampah plastik 4 kg, gunting untuk memotong plastik, lakban, tripleks untuk menutup di atasnya agar bisa diduduki.
Jika ingin terlihat cantik kursinya bisa memakai penutup kain. (tiah sm)