Kecelakaan Maut di Tasikmalaya
Pagi Ini Pencarian Bu Guru Siti, Korban Kecelakaan Maut di Rajapolah Dilanjutkan
Upaya pencarian bu guru Siti yang dilakukan aparat kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas serta Tagana sejak Minggu pagi di lokasi musibah belum membawa hasi
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Firman Suryaman
Pernak-pernik bus dan barang milik penumpang masih ditemukan di lokasi musibah, tertimbun tanah. Upaya pencarian guru muda, Siti Munawaroh (30), salah satu korban kecelakaan bus pariwisata di jalan raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, dilanjutkan, Minggu (26/6).
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Upaya pencarian Siti Munawaroh (30), guru SD Negeri Sayang Jatinangor, Sumedang, korban bus masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, dihentikan sementara, Minggu (26/6) malam.
Bus pariwisata Citra Trans Utama B 7701 TGA tersebut membawa 59 penumpang keluarga guru SD Negeri Sayang yang hendak berwisata ke Pangandaran dan mengalami kecelakaan maut di Tasikmalaya.
Baca juga: Misteri 1 Korban Kecelakaan Maut di Tasikmalaya, Hilang Tanpa Jejak, Namanya Ibu Siti
Baca juga: Di Tasik Ada Bus Masuk Jurang, Di Sumba Ada Truk Masuk Jurang Tewaskan 9 Orang
Upaya pencarian bu guru Siti yang dilakukan aparat kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas serta Tagana sejak Minggu pagi di lokasi musibah belum membawa hasil.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, memutuskan upaya pencarian bu guru Siti dihentikan sementara Minggu malam dan dilanjutkan Senin (27/6) dimulai pukul 08.00.
"Upaya pencarian besok dimulai pukul 08.00 dengan memperluas area pencarian," kata Aszhari.
Lokasi pencarian selama ini dilakukan di dasar jurang persis titik jatuhnya bus yang di bawahnya ada aliran sungai, betulan Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Tiga penumpang meninggal dalam musibah itu.
Yakni sepasang suami istri, Esih (59) guru SD Sayang serta suaminya, Olih (65), pensiunan anggota Brimob Polda Jabar.
Seorang lagi, Cepi (30), kondektur bus.
Belakangan saat dilakukan iventarisasi jumlah penumpang, diketahui ternyata Siti Munawaroh tak diketahui keberadaannya.
Kapala Pelaksana BPBS Sumedang, Atang, yang sejak musibah terjadi selalu berada di lokasi, menyatakan upaya pencarian Siti akan terus dilakukan.
"Tahap pertama mungkin dilakukan pencarian sampai tujuh hari. Tapi mudah-mudahan bisa segera ditemukan," ujar Atang. (firman suryaman)